REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok petani Sumber Makmur Jaya (SMJ) di Kampung Makwan, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari, Papua Barat menyatakan keinginannya untuk terus dibina oleh pemuda yang tergabung dalam Papua Muda Inspiratif (PMI). Mereka meyakini hal itu dapat membawa kemajuan dalam pertanian yang dikelolanya.
"Harapan kami kedepan kami terus dibimbing, supaya kelompok ini bisa berjalan kedepan dan mensejahterakan kami orang Papua yang ada disini," kata seorang petani, Silla dalam keterangan, Senin (22/8).
Silla menyampaikan hal itu saat jajaran PMI dan Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN, I Gde Made Kartikajaya meninjau lahan pertanian yang dikelola oleh petani setempat. Dia menyatakan produk pertanian seperti jagung yang dikelolanya sangat baik, namun ada kendala yaitu adanya serangan hama seperti tikus dan sapi yang ke kebun.
Silla berharap ke depan dengan bimbingan PMI dapat diberi bantuan obat anti hama atau difasilitasi alat agar tidak terjadi serangan hama tersebut. Dia mengatakan bahwa ada beberapa produk pertanian yang diserang hama.
"Keadaan tanaman disini baik-baik, produknya baik, cuma yang terkena hama tikus yaitu jagung. Kami harap ada bantuan bibit lagi," ucapnya.
Petani lainnya, Yusuf Woof (62) yang telah menanam jagung diu sebuah lahan juga mengeluhkan hal serupa. Dia juga mengaku kesulitan bantuan kepada petani binaan PMI.
Keluhan itu direspon oleh I Gde Made Kartikajaya dengan menghubungi langsung Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto melalui sambungan telepon. Percakapan telepon itu disaksikan langsung oleh para petani.
Dia mengatakan, Kementan selanjutnya berkomitmen untuk membantu mendukung dan memfasilitasi petani binaan PMI tersebut. Kementan juga akan segera mengirimkan bantuan benih yang dibutuhkan para petani. Mereka juga menyatakan akan mengkoordinasikan dengan Dinas Pertanian Provinsi Papua Barat untuk segera merealisasikan bantuan tersebut.