Selasa 23 Aug 2022 09:02 WIB

China Lakukan Uji Covid-19 pada Ikan dan Kepiting

Pengujian terhadap ikan dinilai sebagai pemborosan sumber daya.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Seorang relawan dengan alat pelindung diri menyemprotkan disinfektan di sekitar lokasi pengujian COVID-19 di Beijing, Minggu, 21 Agustus 2022.
Foto: AP Photo/Andy Wong
Seorang relawan dengan alat pelindung diri menyemprotkan disinfektan di sekitar lokasi pengujian COVID-19 di Beijing, Minggu, 21 Agustus 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Kota Xiamen, China, telah melakukan pengujian Covid-19 terhadap ikan, udang, kepiting, dan makhluk laut lainnya yang baru ditangkap nelayan. Tindakan itu bertujuan mencegah Covid-19 merebak kembali.

Video yang viral di media sosial China menunjukkan petugas kesehatan di Xiamen menempelkan kapas ke mulut ikan dan kepiting hasil tangkapan nelayan. Banyak warga menilai, Pemerintah China sudah menerapkan kebijakan “Nol-Covid” terlalu jauh.

Baca Juga

Profesor Jin Dongyan dari Hong Kong University’s School of Biomedical Sciences mengutarakan hal serupa. Menurutnya, pengujian massal Covid-19 yang dilakukan China terhadap makanan laut adalah pemborosan sumber daya. “Mereka harus fokus pada manusia daripada ikannya,” katanya saat diwawancara CNN, Senin (22/8/2022).

Jin berpendapat, pengujian terhadap ikan dan makhluk laut lainnya sama sekali tidak berguna. Sebab walaupun ikan tersebut terinfeksi Covid-19, sangat kecil kemungkinannya mereka dapat menularkannya ke manusia. “Ini 100 atau 1.000 kali lebih mungkin nelayan-nelayan tersebut tertular dari nelayan lain. Tidak ada bukti bahwa ikan dapat menularkan virus,” ucapnya.