REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni meresmikan program Kampung Nelayan Pelni di Larantuka, Nusa Tenggara Timur, Senin (22/8/2022). Program tersebut merupakan salah satu prioritas tanggung jawab sosial dan dan lingkunhan (TJSL) Pelni yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan mengenai pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.
“Dalam beroperasi, Pelni berkomitmen mengedepankan pemberdayaan masyarakat dengan memberikan bimbingan, bantuan fasilitas maupun edukasi,” kata Direktur SDM dan Umum Pelni Rainoc dalam pernyataan tertulisnya, Senin (22/8/2022).
Rainoc menjelaskan bahwa program tersebut merupakan salah satu creating shared value yang dilakukan oleh Pelni dalam mendukung kesuksesan pelaksanaan program sustainable development goals. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak untuk semua.
Pada kesempatan yang sama, Pelni juga menyerahkan kapal jukong kepada nelayan setempat. "Pemberian kapal ini dimaksudkan untuk membantu kegiatan nelayan karena kapal dapat mengangkut ikan sebanyak lima hingga tujuh ton," ujar Rainoc.
Larantuka merupakan lokasi pertama pilot project dari Program Kampung Nelayan Pelni. Larantuka dipilih salah satunya karena merupakan derah yang disinggahi oleh kapal Pelni yaitu KM Umsini dan KM Lambelu serta satu kapal tol laut KM Kendhaga Nusantara 7.
"Diharapkan program ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi kelompok nelayan khususnya di Larantuka dengan melakukan pengolahan dari hasil tangkapan nelayan. Semoga kehadiran Kampung Nelayan yang dapat memberi maanfaat dan inspirasi bagi masyarakat Larantuka," ungkap Rainoc.