Selasa 23 Aug 2022 14:56 WIB

Sempat Terkendala Ombak Tinggi, Pencarian Bocah Hilang di Pantai Mekarsari Dilanjutkan

Pencarian Bocah Hilang di Pantai Mekarsari Dilanjutkan

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Pencarian Bocah Hilang di Pantai Mekarsari Dilanjutkan. Foto:  Korban kapal tenggelam (ilustrasi).
Foto: Antara
Pencarian Bocah Hilang di Pantai Mekarsari Dilanjutkan. Foto: Korban kapal tenggelam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU – Upaya pencarian terhadap Muhamad Rizki (12), remaja yang hilang terseret arus di Pantai Desa Mekarsari, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, memasuki hari ketiga, Selasa (23/8/2022).

 Pada hari kedua, Senin (22/8) kemarin, upaya pencarian dengan penyisiran di air terpaksa dihentikan pada pukul 15.30 WIB karena terkendala cuaca. Saat itu, ketinggian ombak mencapai dua meter dan kecepatan angin cukup besar.

Baca Juga

 Tingginya ombak dan kencangnya angin itu dikhawatirkan membahayakan tim SAR Gabungan yang melakukan pencarian di perairan. Meski demikian, pencarian dilanjutkan dengan penyisiran darat.

 ‘’Dalam rencana operasi SAR hari ketiga ini, Tim SAR Gabungan akan melakukan pencarian korban hingga 14.4 Nautical Mile (NM) atau sekitar  26 kilometer,’’ ujar SAR Mission Coordinator, Jumaril, Selasa (23/8/2022).

 Jumaril menyebutkan, pencarian saat ini masih menggunakan dua unit LCR, masing-masing milik Basarnas dan TNI AL. Keduanya melakukan penyisiran dari LKP (Last Known Position) mengarah ke barat daya menuju PLTU Sumur Adem, dengan radius 14.4 NM.

Korban sebelumnya dilaporkan hilang terseret arus gelombang di Pantai Desa Mekarsari pada Ahad (21/8/2022) sekitar pukul 10.30 WIB. Saat itu, korban sedang bermain bersama lima orang temannya di Pantai Desa Mekarsari.

Namun, saat sedang asyik berenang, korban terseret arus dan tenggelam. Saat itu, kondisi ombak di pantai tersebut sedang tinggi dan anginnya pun kencang.

Korban Muhammad Rizki diketahui terseret ombak bersama seorang temannya, Rifki. Namun, Rifki berhasil diselamatkan warga yang ada di lokasi kejadian meski kondisinya sempat kritis dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Sedangkan Rizki, gagal diselamatkan karena terlanjur terseret arus dan hingga kini belum ditemukan.

Tasiroh, ibu kandung Muhammad Rizki, menjelaskan, anaknya itu sebenarnya pamit bermain bola di lapangan. Namun ternyata, bocah tersebut justru bermain di pantai bersama teman-temannya.

Tasiroh yang mendengar anak semata wayangnya tenggelam pun sempat beberapa kali pingsan. Musibah itu membuatnya sangat sedih. Terlebih, dia juga telah ditinggal oleh suaminya yang meninggal akibat Covid-19 setahun yang lalu.

‘’Mungkin ini ujian buat saya. Mohon doa dari semua, semoga Rizki cepat ketemu,’’ ujar Tasiroh. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement