REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Membangun peradaban sejatinya tidak bisa dipisahkan dengan upaya membangun budaya suatu masyarakat dan bangsa. Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPPIJ) dengan visi membangun peradaban Islam menjadikan seni budaya sebagai salah satu misi dalam mewujudkan visi tersebut.
Dengan mengambil momentum peringatan Muharram 1444 Hijriah dan Hari Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia, PPPIJ menggelar Festival Seni Budaya Islam Indonesia (FSBII), pada 23-25 Agustus 2022 di Hall Jakarta Islamic Centre. Festival yang diinisiasi Sub Divisi Sosbud PPPIJ ini mengusung tema besar Indahnya Transformasi Seni Budaya Islam Indonesia. Turut hadir dalam pembukaan Ketua Himpunan Seni Budaya Islam (HSBI) periode 2018-2023 Fadli Zon dan Gamal Albinsaid.
“Islam tidak anti-budaya dan tidak anti-seni tetapi Islam mewarnai seni dan budaya supaya mendatangkan manfaat bagi umat manusia” tegas Kepala PPPIJ, M. Subki
Kepala PPPIJ dalam sambutannya menegaskan bahwa seni dan budaya adalah suatu kekayaan yang diberikan Allah SWT kepada manusia. Namun di akhir zaman seperti ini jika tidak dikelola dengan baik, seni itu bisa merusak. Jakarta sebagai tempat berkumpulnya orang dari beragam pelosok, dengan latar belakang perbedaan suku, bahasa, dan kultur atau budaya yang berbeda perlu mengambil peran dalam pengaturan seni dan budaya Islam.
Kepala Sub Divisi Seni Budaya Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta Hanny Fitriyah mengatakan, acara yang akan berlangsung selama tiga hari ini digelar untuk generasi muda sebagai alternatif agar mereka tidak larut dengan fenomena yang berkembang belakangan ini. Ia merasa prihatin atas masuknya budaya-budaya dari luar yang hadir dan mewarnai kehidupan generasi muda Indonesia dengan bebas tanpa ada pengawasan.
"Kita menginginkan para milenial tidak melupakan budayanya sendiri," ujar Hanny yang sekaligus ketua panitia ketika ditemui di Jakarta Islamic Centre, Selasa (16/8/2022).
Hanny berharap generasi milenial tahu dan sadar bahwa sebetulnya bangsa ini punya budaya tradisional yang memiliki nilai-nilai keindahan yang luar biasa dan mengandung nilai-nilai keislaman yang bisa dibanggakan dan dilestarikan. "Kita juga tidak melarang generasi milenial mengadopsi budaya dari luar, asal bernilai positif dan berkesesuaian dengan budaya lokal," jelasnya.
"Maka dari itu kita akan libatkan dari kalangan pelajar, mulai dari tingkat SMA, SMK, para mahasiswa dan juga komunitas-komunitas remaja," tambah Hanny.
Acara yang rencananya akan dihelat pada 23-25 Agustus 2022 ini diisi dengan beragam acara mulai dari dialog budaya, film talk, sastra talk, dan komika talk. "Juga ada lomba-lomba mulai dari lomba marawis, lomba stand-up comedy Islami, dan juga ada lomba konten menarik," ungkapnya.
"Kita akan menghadirkan juga para komika untuk melakukan stand up di Jakarta Islamic Centre," kata Hanny.
Festival Seni Budaya Islam Indonesia ini juga akan dimeriahkan dengan pentas seni nasyid, gambus, dan teatrikal Islam. Kegiatan ini juga melibatkan sejumlah penggiat seni di antaranya Hadra Daeng Ratu, Musdalifah, Asma Nadia, dan Harun Tsaqif.