Selasa 23 Aug 2022 13:50 WIB

Kasus Gigitan Anjing Pembawa Rabies di Kota Ambon Capai 26 Orang

Korban gigitan anjing rabies sebanyak 26 orang telah menerima vaksinasi antitetanus.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas medis dalam kegiatan vaksinasi rabies gratis di Puskeswan Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (29/9/2021).
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Petugas medis dalam kegiatan vaksinasi rabies gratis di Puskeswan Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (29/9/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon, Wendy Pelupessy mengatakan, hingga saat ini, kasus korban gigitan anjing pembawa rabies tercatat sebanyak 26 orang. "Korban gigitan anjing rabies 26 orang, mereka telah menerima vaksinasi antitetanus dan vaksin antirabiesdari puskesmas," kata Wendy di Kota Ambon, Provinsi Maluku, Selasa (23/8/2022).

Dia mengatakan, pemberian vaksin dilakukan sejak Senin (22/8/2022), kepada 15 korban dan dilanjutkan pada Selasa kepada 11 korban gigitan anjing rabies. Dinkes Kota Ambon mengimbau warga yang mengalami gigitan anjing segera melapor ke puskesmas terdekat agar segera ditangani.

"Jangan sembarangan membersihkan luka gigitan, segera bawa korban ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk ditangani," kata Wendy. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk dapat mengantisipasi penularan rabies, dengan memperhatikan perilaku anjing peliharaan.

"Sebaiknya anjing peliharaan dikandangkan, jangan biarkan berkeliaran. Jika ada perubahan perilaku anjing seperti menjadi lebih agresif, atau yang biasanya aktif, tapi kemudian jadi pendiam dan terlihat sakit maka itu perlu diwaspadai," ujarnya.

Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, menjamin Pemkot Ambon melalui dinkes mengambil langkah medis dengan pemberian vaksin kepada korban gigitan anjing rabies. "Saya minta Dinkes memberikan vaksin rabies kepada korban, kita bisa membantu sebatas itu," ujarnya.

"Sehingga siapa pun yang digigit harus segera melapor, tapi untuk penanganan anjing rabies yang berkeliaran, kita koordinasi dengan polisi untuk dibantu untuk ditembak, agar tidak memakan korban lagi," kata Bodewin melanjutkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement