Selasa 23 Aug 2022 16:57 WIB

Koalisi Indonesia Bersatu Sudah Jadwalkan Bertemu Puan Maharani

Puan Maharani sedang melakukan safari politik untuk bertemu dengan para ketua umum.

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto
Foto: Prayogi/Republika.
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sudah menjadwalkan pertemuan dengan Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani. KIB merupakan koalisi partai politik beranggotakan Golkar, PPP, dan PAN.

"Itu kan komunikasi cair antarpimpinan partai, itu bagus-bagus saja. Ada jadwal sih bertemu dengan Ibu Puan, nanti kita atur," kata Airlangga di Lingkungan istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (23/8/2022).

Baca Juga

Puan Maharani sedang melakukan safari politik untuk bertemu dengan para ketua umum partai yang direncanakan satu pekan sekali. Puan sudah bertemu Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh pada Senin (22/8/2022) kemarin.

"Koalisi kan sekarang sudah ada KIB, koalisinya masih inklusif siap melibatkan yang lain," tambah Airlangga.

Selain akan bertemu Puan, Partai Golkar menjadwalkan pertemuan dengan partai lain, yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Sementara terkait nama yang diusungKIB sebagai calon presiden (capres), Airlangga menyebut pendaftaran masih lama.

"Belum daftar, masih lama, belum ada jadwalnya, itu chapter berikutnya. Masih lama," kata Airlangga.

Pada 4 Juni 2022 tiga ketua umum partai politik, yaitu Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa, dan Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menandatangani nota kesepahaman pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Jakarta.

Alasan KIB dibangun disebut demi menghentikan politik identitas sehingga diharapkan masyarakat tidak terbelah serta untuk kepentingan rakyat bersatu. Tiga pimpinan partai politik itu menyepakati bahwa koalisi masih terbuka untuk partai politik lainnya yang ingin bergabung. Selain itu, mereka bersepakat jika koalisi belum akan membahas calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement