Selasa 23 Aug 2022 20:15 WIB

AS Perintahkan Evakuasi Warganya dari Ukraina

AS meyakini bahwa Rusia sedang bersiap untuk menargetkan infrastruktur sipil

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Warga setempat dievakuasi dari Slovyansk, Ukraina timur.  Amerika Serikat mendesak warganya untuk meninggalkan Ukraina karena meyakini bahwa Rusia sedang bersiap untuk menargetkan infrastruktur sipil dan pemerintah
Foto: AP/Bernat Armangue
Warga setempat dievakuasi dari Slovyansk, Ukraina timur. Amerika Serikat mendesak warganya untuk meninggalkan Ukraina karena meyakini bahwa Rusia sedang bersiap untuk menargetkan infrastruktur sipil dan pemerintah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) pada Selasa (23/8/2022) mendesak warganya untuk meninggalkan Ukraina. Amerika Serikat meyakini bahwa Rusia sedang bersiap untuk menargetkan infrastruktur sipil dan pemerintah dalam beberapa hari ke depan.

Peringatan itu menyusul larangan pemerintah Ukraina untuk merayakan hari kemerdekaan di Ibu Kota Kiev pada Rabu (24/8/2022). Larangan ini ditetapkan karena ada kekhawatiran serangan Rusia besar-besaran saat perayaan hari kemerdekaan Ukraina. Kedutaan Besar AS di Kiev pada Selasa mendesak warga AS untuk pergi meninggalkan Ukraina.

Baca Juga

"Departemen Luar Negeri memiliki informasi bahwa Rusia sedang meningkatkan upaya untuk melancarkan serangan terhadap infrastruktur sipil dan fasilitas pemerintah Ukraina dalam beberapa hari mendatang. Warga AS harus meninggalkan Ukraina sekarang dengan cara mereka sendiri jika aman untuk melakukannya," ujar pernyataan Kedutaan Besar AS.

Pasukan Rusia melakukan serangan artileri dan udara di wilayah Zaporizhzhia di tenggara Ukraina. Pertempuran terjadi di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.

ame

Pasukan Rusia mengendalikan sebagian besar wilayah selatan, termasuk di sepanjang pantai Laut Hitam, dan sebagian wilayah Donbas timur. Sejauh ini prospek perdamaian hampir tidak terlihat.  Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan Moskow dapat mencoba melakukan serangan yang sangat buruk menjelang peringatan hari kemerdekaan Ukraina yang ke-31 tahun.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement