Rabu 24 Aug 2022 01:36 WIB

Brigjen Gatot Prediksi Nelayan Merauke Ditembak Militer Papua Nugini

Nahkoda kapal Sugeng diduga ditembak dari jarak dekat hingga tewas.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Sejumlah nelayan di Teluk Humbolt, Kota Jayapura, Papua, Selasa (16/8/2022).
Foto: ANTARA/Gusti Tanati
Sejumlah nelayan di Teluk Humbolt, Kota Jayapura, Papua, Selasa (16/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlanal) XI/Merauke, Brigjen (Mar) Gatot Mardiono menduga, penembakan yang dilakukan militer Papua Nugini (PNG) terhadap kapal nelayan Merauke yang masuk ke wilayahnya pada Senin (22/8/2022), hingga menewaskan nahkoda kapal bernama Sugeng, dilakukan dari jarak dekat.

Dugaan itu karena korban terkena tembakan di bagian kepala hingga meninggal di tempat. Sedangkan apabila korban tertembak dari atas perahu motor agak susah karena ada ombak. Selain itu, menurut Gatot, seharusnya aparat keamanan PNG tidak langsung menembak ke sasaran yang mematikan karena ada prosedur yang berlaku.

Gatot menjelaskan seharusnya kapal ditembak dari kiri kapal dan terakhir yang ditembak adalah kamar mesin. Sedangkan terhadap ABK adalah sasaran yang tidak mematikan. Dia mengaku, mendapat laporan, kapal nelayan Merauke itu telah masuk jauh ke perairan PNG untuk menangkap ikan kakap putih yang diambil gelembungnya secara ilegal.

"Penangkapan itu bisa dilakukan tanpa harus ada korban jiwa, karena ada prosedurnya," ujar Gatot saat dihubungi dari Kota Jayapura, Provinsi Papua, Selasa (23/8/2022).

Dari laporan yang diterimanya, ada dua lubang ditemukan di anjungan kapal yang diduga bekas tembakan hingga berlubang. Pun tembakan itu diduga menewaskan Sugeng. Menurut Gatot, insiden yang menimpa kapal nelayan itu diketahui dari radio kapal yang bersandar di Torasi. Sehingga ABK tersebut langsung melaporkan ke Pos TNI-AL yang ada di situ.

KMN Calvin 02 tiba di Dermaga Perikanan Nusantara sekitar pukul 08.30 WIT bersama sembilan ABK. "Termasuk jenazah korban penembakan," ujar Gatot. Dia menyampaikan, dari laporan yang diterima saat insiden penembakan itu terjadi ada dua kapal nelayan yang sudah ditangkap aparat keamanan PNG.

Sedangkan KMN Calvin 02 setelah ditembak dapat kembali dan tiba di Merauke. Delapan ABK KMN Calvin 02 yang selamat, yaitu Damni (35 tahun), Moni Ovier (31), Eki Budi Priyadi (19), Ilham Maula (20), Hamdan Moni (20), Arief Hidayat (22), Nathanel Soin (22), dan Oki Budi Setiawan (22).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement