REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Brawijaya (UB) dan US Dairy Export Council (USDEC) berkolaborasi mengadakan lokakarya untuk mengatasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang dihelat di KPSP Setia Kawan, Nangkojajar, Kabupaten Pasuruan, Senin (22/8/2022) dan KUD Karang Ploso, Kabupaten Malang, Selasa (23/8/2022).
Guru Besar Ilmu Gizi Ternak Ruminansia Fakultas Peternakan (Fapet) UB, Hendrawan Soetanto bersyukur, kerja sama pentahelix antara berbagai pihak bisa terjalin dengan baik. "Dengan terciptanya solidaritas antara pemerintah, akademisi, komunitas, bisnis, serta media untuk bersama-sama bangkit melawan wabah PMK yang saat ini sedang terjadi. Kami harapkan kerja sama ini bisa terus terjalin serta berkelanjutan," ucap Hendrawan.
Kepala Dinas Peternakan (Kadisnak) Kabupaten Pasuruan, Diana Lukita Rahayu menyampaikan, wilayahnya hingga saat ini, sudah menerima lebih 85 ribu dosis vaksin yang diberikan kepada 60 persen populasi sapi di Kabupaten Pasuruan. Hanya saja, kata Diana, tantangan terberat yang dihadapi adalah keterbatasan jumlah tenaga kesehatan hewan untuk melakukan vaksinasi.
Dia menyebutkan, Kabupaten Pasuruan hanya memiliki lima pusat kesehatan hewan (puskeswan) yang mencakup 24 kecamatan. "Sehingga ini menjadi sebuah tantangan yang cukup berat. Tapi, alhamdulillah sejauh ini kami, kami sudah menerima lebih dari 85 ribu dosis vaksin, bahkan kami juga sudah memulai vaksinasi kedua," ujar Diana.
Ketua Umum DPP KNPI Muhammad Ryano Panjaitan menyebutkan, kurangnya jumlah puskeswan khususnya di Kabupaten Pasuruan harus mendapatkan perhatian khusus. Dia pun memuji kebijakan pemerintah yang bisa menyediakan jutaan vaksin PMK untuk didistribusikan kepada peternak. "Kami mengapresiasi pemerintah yang sejauh ini sudah berhasil menyediakan tujuh juta vaksin PMK untuk didistribusikan kepada para peternak di berbagai wilayah di Indonesia," katanya.
Kepala BBIB Singosari Kresno Suharto menambahkan, Kementerian Pertanian menyatakan program pertama yang dicanangkan oleh pemerintah adalah melakukan vaksinasi dengan target pengadaan sebanyak 29 juta dosis hingga akhir tahun 2022. Kemudian pemerintah juga ingin proses produksi vaksin di Indonesia dapat dilakukan secara lokal. "Pusvet sudah bisa produksi vaksin PMK lokal, diharapkan pada September atau Oktober sudah bisa launching," kata Kresno.
USDEC Country Manager for Indonesia, Arief Rashidi menyampaikan, sebagai organisasi nirlaba yang membawahi peternak, produsen, koperasi, serta trader susu di Amerika Serikat, pihaknya mendukung aksi solidaritas untuk mendapatkan dukungan yang lebih besar di kemudian hari.