REPUBLIKA.CO.ID, ALBUQUERQUE -- Juri agung New Mexico, AS, pada Senin (22/8) waktu setempat, mendakwa Muhammad Syed, seorang pengungsi Afghanistan, dengan pembunuhan terhadap tiga pria Muslim dalam penembakan penyergapan yang telah mengguncang komunitas imigran di Albuquerque, kota terbesar di negara bagian AS, New Mexico.
Kantor Kejaksaan Distrik Bernalillo menyatakan, bukti ponsel memungkinkan jaksa untuk menghubungkan Syed, dengan pembunuhan 5 Agustus terhadap pemilik bisnis truk Naeem Hussain di Albuquerque. Polisi sebelumnya mendakwa Syed atas pembunuhan pegawai kafe Aftab Hussein pada 26 Juli dan direktur perencanaan kota Muhammad Afzaal Hussain pada 1 Agustus di daerah yang sama di tenggara Albuquerque.
"Bukti tambahan yang berasal dari ponsel terungkap yang memungkinkan kami untuk menunjukkan pembunuhan terhadap Naeem Hussain," kata pernyataan itu, seperti dilansir Al Araby, Selasa (23/8).
Dewan juri agung mendakwa Syed dengan tiga tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan empat tuduhan merusak barang bukti untuk pembunuhan para imigran keturunan Pakistan dan Afghanistan. Namun, Thomas Clark, seorang pengacara Syed, tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Polisi mengatakan Syed adalah tersangka utama dalam pembunuhan keempat, yaitu pemilik toko kelontong dan kafe Mohammad Ahmadi, 62, pada 2021. Kantor Kejaksaan Raul Torrez mengatakan pihaknya bekerja sama dengan polisi untuk menyelidiki kemungkinan keterlibatan Syed dengan pembunuhan Ahmadi.
Kelompok advokasi Muslim nasional mengatakan pembunuhan itu mungkin didorong oleh kebencian sektarian antar-Muslim. Tiga korban berasal dari kelompok minoritas Syiah sedangkan Syed dari kelompok mayoritas Sunni.
Namun, orang-orang yang mengenal para korban dan Syed menuduh pembunuhan itu terutama terkait dengan permusuhan pribadi atau balas dendam. Jaksa federal diduga mengaitkan putra Syed yang berusia 21 tahun dengan pembunuhan Hussain pada 5 Agustus lalu.