Rabu 24 Aug 2022 08:03 WIB

Tren Penggunaan Tol Laut Terus Mengalami Peningkatan

Tol Laut merupakan program pemerintah untuk mobilisasi komoditas dari daerah

Rep: Rahayu Subekti / Red: Nashih Nashrullah
Kapal Perintis atau Tol Laut KM Sabuk Nusantara 110 berlayar menuju pulau terluar Kabupaten Simeulue di kawasan pelabuhan Tapak Tuan, Aceh Selatan, Aceh (ilustrasi). Tol Laut merupakan program pemerintah untuk mobilisasi komoditas dari daerah
Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
Kapal Perintis atau Tol Laut KM Sabuk Nusantara 110 berlayar menuju pulau terluar Kabupaten Simeulue di kawasan pelabuhan Tapak Tuan, Aceh Selatan, Aceh (ilustrasi). Tol Laut merupakan program pemerintah untuk mobilisasi komoditas dari daerah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sejak diluncurkan pada 2015, program tol laut terus mengalami peningkatan baik jumlah trayek, pelabuhan yang disinggahi, daya angkut, dan muatannya. Saat ini tol laut melayani 33 trayek dengan 32 kapal yang menyinggahi 130 pelabuhan.

“Saya mendengar kabar gembira bahwa sekarang dari wilayah timur banyak sekali muatan rumput laut dan ikan yang nilai ekonomisnya relatif tinggi,” kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (24/8/2022).  

Baca Juga

Budi memastikan pemerintah akan menyiapkan kontainer yang bisa melakukan pendinginan di dalam kapal. Dengan begitu kapal dapat mengangkut muatan seperti rumpul laut dan lainnya ke Pulau Jawa atau Indonesia bagian barat dengan kondisi baik. 

Selain itu, Budi mengatakan sejumlah inovasi harus terus dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja tol laut. 

Di antaranya yaitu melalui optimalisasi konektivitas multimoda melibatkan program lain seperti: jembatan udara dan subsidi angkutan darat, serta optimalisasi pengawasan barang dari pelabuhan bongkar sampai dengan hinterlandnya. 

Salah satu inovasi yang telah dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja tol laut yakni penggunaan aplikasi SiTolaut dengan aplikasi BRIStore milik Bank BRI. Dengan sistem end to end user ini akan mempermudah pelaku usaha dalam melakukan proses pemesanan hingga pengiriman. 

“Saya minta Ditjen Perhubungan Laut dan BRI dapat melakukan ini dengan konsisten, detil, dan dengan target yang jelas,” tutur Budi. 

Kemenhub juga memberikan memberikan penghargaan kepada sejumlah stakeholder yakni pemerintah daerah, unit pelaksana teknis pelabuhan, dan operator kapal. Penghargaan diberikan karena telah mendukung peningkatan kinerja program tol laut.  

“Saya mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung penyelenggaraan tol laut. Semoga penghargaan ini dapat memacu semangat kerja kita untuk terus mengoptimalkannya,” ucap Budi. 

Budi menilai dalam menyukseskan tol laut perlu dukungan dari stakeholder lain, baik itu antar Kementerian/Lembaga, BUMN, operator, mitra kerja, dan yang paling penting adalah peran pemerintah daerah. Khususnya dalam mengoptimalkan pemanfaatan komoditi unggulan daerah agar muatan balik tol laut semakin optimal.

Kemenhub memberikan penghargaan kepada para stakeholder atas prestasi yang diraih berdasarkan hasil evaluasi semester I 2022. Untuk kategori pertama yaitu pemerintah daerah dengan jumlah pengiriman muatan balik terbanyak diberikan kepada Pemda Morotai. Kategori kedua yakni pemerintah daerah dengan peningkatan muatan balik terbanyak diberikan kepada Pemda Flores Timur. 

Lalu kategori ketiga Operator Kapal Tol Laut dengan Load Factor Terbaik diberikan kepada PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni). 

Kategori keempat yakni Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan dengan Pelayanan Kapal Tol Laut terbaik diberikan kepada UPP Dobo dan kategori kelima danOperator Kapal Tol Laut dengan Performance Kapal terbaik diberikan kepada CBA (KENUS 06).   

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement