REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia meluncurkan sistem perdagangan daring berbasis syariah, iTrade Syariah. Platform ini telah memenuhi prinsip dan kaidah syariah serta mendapatkan sertifikasi dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI).
President Director of PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia Lim Kim Siah mengatakan, iTrade Syariah merupakan solusi yang ditawarkan untuk investor yang ingin bertransaksi saham tanpa perlu khawatir menyalahi prinsip syariah.
Menurut Lim, layanan saham syariah CGS-CIMB telah hadir terlebih dahulu di Malaysia dan Singapura. "Diluncurkannya iTrade Syariah di Indonesia menandakan komitmen kami mendukung pasar modal syariah," kata Lim, Selasa (23/8).
Lim menjelaskan, investor yang bertransaksi melalui iTrade Syariah akan diuntungkan dengan fee transaksi yang kompetitif, free minimum transaksi, dan free biaya market info. Selain itu, transaksi menjadi lebih mudah karena platform ini dapat diakses dari berbagai channel.
CGS-CIMB iTrade Syariah tersedia dalam versi web dan mobile application di iOS maupun android dengan fitur-fitur unggulan seperti Fast Order, Parked Order, platform tersebut juga merupakan platform omnichannel dengan tampilan yang ramah pengguna.
Investor juga dimudahkan dalam hal pembukaan rekening saham syariah karena bisa dilakukan sepenuhnya secara daring. Rekenening Dana Nasabah (RDN) syariah pun bisa digunakan tanpa minimum deposit dengan biaya transaksi yang kompetitif.
"Melalui CGS-CIMB iTrade Syariah yang baru ini, kami optimistis dapat meningkatkan jumlah investor saham syariah di masa mendatang untuk terus memperkokoh posisi CGS-CIMB Sekuritas Indonesia di antara investor ritel berbasis syariah," kata Lim.
Kepala Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia (BEI), Irwan Abdalloh, menyambut positif peluncuran CGS-CIMB iTrade Syariah. Menurutnya, kehadiran platform ini akan dapat mendukung pertumbuhan jumlah investor saham syariah ke depannya.
"Saat ini, jumlah investor saham syariah secara persentase memang lebih kecil dibandingkan total keseluruhan investor, tapi secara growth jauh lebih besar," kata Irwan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika