REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Mantan rekan kerja Christophe Galtier di Saint-Etienne, Eric Blondel, yakin Galtier akan sukses mengelola Paris Saint-Germain (PSG). Galtier dinilai pelatih yang mempunyai karakter dan kharisma dan tidak takut mengatakan sesuatu kepada pemain termasuk pada sosok Kylian Mbappe dan Neymar.
Sejauh ini, pekerjaan Galtier di PSG berjalan sangat mulus. Ia membawa tim menduduki puncak klasemen dalam tiga pertandingan pembuka Ligue 1 Prancis. Sebanyak 17 gol dan hanya kebobolan tiga kali dalam tiga laga Ligue 1 tampaknya tak akan ada yang bisa menghentikan PSG. Meski demikian masih ada keraguan apakah ia mampu mengelola ego besar para bintang di ruang ganti.
Hal tersebut menjadi tugas pertama Galtier. Ia harus memastikan keharmonisan dalam skuad yang sangat kuat. Ada beberapa gesekan ketika Neymar dan Mbappe berebut tendangan penalti saat melawan Montpellier. Ini membuat hubungan dua bintang itu sedikit memanas.
"Dia tahu bagaimana berbicara dengan mereka. Dia akan membawa mereka dengan lembut di leher, di bahu, dan berbicara dengan mereka tentang hidupnya secara umum dan ketika dia merasa momennya tepat, dia akan dengan hati-hati menyelipkan apa yang dia inginkan, yang dia harapkan dari mereka di lapangan dan di ruang ganti,” kata Blondel, dilansir dari Marca, Rabu (24/8/2022).
Insiden rebutan tendangan penalti antara Mbappe dan Neymar membuat Galtier bergerak cepat mengatasi masalah tersebut. Setelah mengadakan pertemuan dengan Luis Campos dan dengan Neymar dan Mbappe, Galtier berbicara secara blak-blakan tentang situasi menjelang kunjungannya ke Lille.
Galtier menegaskan, Mbappe akan menjadi penendang penalti nomor satu dan Neymar berada di urutan kedua. Ia mengakui ada situasi menegangkan ketika melawan Montpellier.
“Kita harus melihat bagaimana perasaan mereka, tetapi urutannya adalah Kylian, dan jika dia tidak menerimanya, Neymar adalah nomor dua,” kata Galtier menegaskan.