Rabu 24 Aug 2022 15:13 WIB

Transformasi Industri 4.0 Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

Indonesia 4.0 Conference & Expo 2022 resmi digelar selama dua hari.

Indonesia 4.0 Conference & Expo 2022 resmi digelar selama dua hari.
Foto: Istimewa
Indonesia 4.0 Conference & Expo 2022 resmi digelar selama dua hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi, membuka gelaran Indonesia 4.0 Conference & Expo 2022 di Hotel Bidakara, Jakarta (24/8/2022). Salah satu upaya pemerintah mempercepat pemulihan ekonomi nasional melalui akselerasi transformasi industri 4.0 di Indonesia.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya yang disampaikan Sekjen Kemenperin, Dody Widodo, mengatakan pemerintah terus berusaha membuat terobosan untuk mendorong implementasi Making Indonesia 4.0 di sektor industri. Terobosan ini diharapkan bisa membuat kerja lebih efektif, efisien, dan produktif demi Indonesia yang lebih Maju.

Capaian kegiatan Making Indonesia 4.0 diantaranya adalah 903 industri manufaktur telah melakukan Self-Asesment INDI 4.0. Lalu sebanyak 45 industri telah mendapatkan penghargaan INDI 4.0. Sebanyak 108 industri telah mengikuti pendampingan industri 4.0 serta pembentukan capability center yang termasuk diantaranya Digital Capabilty Center for Industry 4.0 (PIDI 4.0), Digital Capabilty Center for Industry 4.0 (PIDI 4.0), dan learning factories.

"Saya berharap acara ini mampu menunjukkan kepada masyarakat atas perkembangan implementasi industri 4.0 secara nasional yang pesat serta pencapaian dari perjalanan transformasi industri 4.0 di berbagai sektor di Indonesia," ujar Menperin dalam sambutan tertulisnya. "Sekaligus momentum ini juga dapat menjadi ajang menunjukkan kepada dunia tentang kemampuan sektor manufaktur dan sektor lainnya di Indonesia dalam upaya bertransformasi menuju industri 4.0."

Rangkaian Indonesia 4.0 Conference and Expo 2022 yang dilaksanakan 24-25 Agustus 2022. Ini merupakan ajang bagi ekosistem industri, baik pemerintah, pelaku industri, akademisi, penyedia teknologi maupun pemerhati industri untuk bertemu dan berdiskusi, dan berkolaborasi mendukung implementasi industri 4.0.

Ajang yang diprakarsai Kemenperin melalui BSKJI ini, berkolaborasi dengan Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII) dan PT Naganaya Indonesia, mengangkat tema 'Percepatan Implementasi Industri 4.0 untuk Mendukung Industri Inklusif dan Berkelanjutan bagi Pemulihan Nasional'. Hal ini sejalan dengan dukungan terhadap tujuan Pemerintah dalam percepatan pengembangan transformasi industri nasional ke industri 4.0.

Pameran menampilkan lebih dari 850 produk dan solusi teknologi penunjang kebutuhan sektor industri. Acara ini juga menyuguhkan konferensi industri dengan 53 pembicara terkemuka dari industri terkait yang dihadiri delegasi yang terdiri dari senior level di sektor pemerintah, jasa Keuangan, telekomunikasi, logistik, FMCG, infrastruktur, e-commerce, manufaktur, energi, dan utilitas.

Kepala Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri Kemenperin, Heru Kustanto, menyatakan sebanyak 3.500 pelaku industri telah mendaftar untuk hadir di Indonesia 4.0 Conference & Expo 2022. Mereka berniat menyaksikan pameran, mengikuti konferensi, dan menjalin kemitraan.

Sementara Kepala BSKJI, Doddy Rahadi, mengatakan salah satu upaya pemerintah mempercepat pemulihan ekonomi nasional melalui akselerasi transformasi industri 4.0. Untuk itu diperlukan sinergi dan kolaborasi antar pihak dalam ekosistem industri 4.0 (atau SINDI 4.0) di Indonesia. 

"Kolaborasi meliputi pemerintah, pelaku industri atau asosiasi, perguruan tinggi dan Lembaga R&D, technology provider, konsultan, serta pelaku keuangan sangatlah penting demi akselerasi transformasi Industri 4.0," ucap Doddy.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement