Pelatih Persis Rasiman Minta Maaf ke Warga Solo
Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Jumpa pers Persis Solo. | Foto: Dokumen
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pelatih sementara Persis Solo, Rasiman, mengungkapkan permintaan maaf kepada seluruh warga Solo setelah laga melawan Madura United di Stadion Manahan Solo pada Rabu (23/8/2022) malam. Permintaan maaf itu ia sampaikan dalam sesi jumpa pers setelah laga.
Rasiman memohonkan maaf atas perbuatan salah seorang pemain muda Persis Solo EPA Youth U-18 yang sempat viral di media sosial. Rasiman memosisikan dirinya sebagai perwakilan dari orang tuanya karena ia adalah direktur akademi Persis Youth.
"Saya sebagai direktur akademi di sini mohon maaf ke masyarakat Solo pada umumnya dan suporter Persis pada khususnya," katanya.
Sebagai orang tua Rasiman menyatakan dialah yang salah atas perilaku anak asuhnya di akademi. Oleh karena itu, apabila perilaku tersebut membuat hati suporter dan warga Solo terluka, Rasiman sebagai bapak memohon maaf sebesar-besarnya.
Ia berharap lewat statement itu sudah tidak ada persoalan lagi. Permintaan maaf Rasiman tersebut akibat merespons viralnya status Whatsapp salah seorang pemain Persis Solo Youth. Status tersebut merespons mundurnya Jacksen F Tiago setelah laga Bhayangkara FC melawan Persis Solo.
“Terakhir kita ini seolah melupakan jasa Jacksen yang membawa Persis ini ke Liga 1 jadi saya atas nama pribadi dan keluarga mengucapkan terima kasih,” katanya.
Sementara itu, media officer Bryan Barcelona mengatakan sudah melakukan komunikasi internal menanggapi kejadian tersebut. Ia juga sudah memberikan teguran kepada pemain terkait.
"Kami sudah ada komunikasi internal terkait teguran seperti apa yang kita lakukan. Kita juga sudah lakukan komunikasi dengan Coach Jacksen," terangnya.
Bryan mengatakan tidak membenarkan perilaku Hugo. Namun, ia akan menekankan pada kontrol emosi dan bagaimana menghormati orang lain.
"Dia masih muda, tapi saya juga tidak membenarkan perilakunya cuma memang kami harus mengedukasi biar dia bisa respect sama orang lain juga. Jadi lebih pada kontrol emosi," tegasnya
Bryan mengatakan sudah ada teguran keras dari pihak manajemen. Ia berharap kejadian seperti itu untuk yang terakhir kalinya.