In Picture: Menengok Waduk Cacaban Peninggalan Zaman Kolonial Belanda
Red: Mohamad Amin Madani
Perahu wisata bersandar di Waduk Cacaban Desa Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (24/8/2022). Waduk Cacaban yang dibangun pada 1914 zaman kolonial Belanda dengan luas sekitar 928,7 hektare dan berisi air sebanyak 90 juta meter kubik tersebut juga menjadi salah satu destinasi wisata dengan pemandangan hutan, panorama perbukitan, pulau-pulau kecil yang dapat dikunjungi wisatawan. | Foto: ANTARA/Oky Lukmansyah
Perahu wisata bersandar di Waduk Cacaban Desa Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (24/8/2022). Waduk Cacaban yang dibangun pada 1914 zaman kolonial Belanda dengan luas sekitar 928,7 hektare dan berisi air sebanyak 90 juta meter kubik tersebut juga menjadi salah satu destinasi wisata dengan pemandangan hutan, panorama perbukitan, pulau-pulau kecil yang dapat dikunjungi wisatawan. | Foto: ANTARA/Oky Lukmansyah
REPUBLIKA.CO.ID,TEGAL -- Perahu wisata bersandar di Waduk Cacaban Desa Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (24/8/2022).
Waduk Cacaban yang dibangun pada 1914 zaman kolonial Belanda dengan luas sekitar 928,7 hektare dan berisi air sebanyak 90 juta meter kubik tersebut juga menjadi salah satu destinasi wisata dengan pemandangan hutan, panorama perbukitan, pulau-pulau kecil yang dapat dikunjungi wisatawan.