Kamis 25 Aug 2022 01:05 WIB

Pengelola Bandara Bali Gunakan Pemindai Suhu Antisipasi Cacar Monyet

Pengelola Bandara Bali menggunakan alat pemindai suhu untuk antisipasi cacar monyet.

Penumpang pesawat tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali. Pengelola Bandara Bali menggunakan alat pemindai suhu untuk antisipasi cacar monyet.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf/wsj.
Penumpang pesawat tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali. Pengelola Bandara Bali menggunakan alat pemindai suhu untuk antisipasi cacar monyet.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali memasang enam unit thermo scanner atau alat pemindai suhu untuk memeriksa suhu tubuh penumpang secara langsung sebagai langkah antisipasi masuknya penyakit cacar monyet.

"Kami berkolaborasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar menempatkan enam unit thermo scanner pada beberapa titik di Bandara," ujar General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Handy Heryudhitiawan, Rabu (24/8/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, dengan pemasangan alat itu, seluruh penumpang yang memasuki area bandara, maka suhunya akan terpindai secara otomatis dan kami dapat memantau suhu penumpang secara langsung.

Enam unit alat pemindai suhu itu menurutnya ditempatkan pada setiap akses masuk menuju Terminal Bandara, baik domestik maupun internasional. Dua unit ditempatkan pada pintu masuk keberangkatan internasional, dua unit pada area kedatangan internasional, serta 2 unit thermo scanner pada pintu masuk keberangkatan domestik.

Handy menjelaskan, sejak diumumkan kasus cacar monyet pertama di Indonesia pada tanggal 20 Agustus 2022 lalu, pihaknya terus memperketat pengawasan di bandara untuk mencegah penularan cacar monyet di Pulau Bali.

Pihak bandara juga terus melakukan koordinasi secara rutin kepada stakeholder terkait untuk mencegah penularan cacar monyet. Pihaknya selalu bersinergi dengan KKP Kelas I Denpasar untuk menanggulangi penularan cacar monyet di Pulau Bali.

"Para petugas di bandara juga selalu menggunakan masker selama bertugas serta meminimalisir kontak langsung dengan pengguna jasa untuk mencegah penularan virus," ujar dia.

Terkait dengan lalu lintas di Bandara Bali, Handy menjelaskan bahwa tidak terdapat penurunan lalu lintas penumpang semenjak diumumkannya kasus cacar monyet di Indonesia.

"Hingga tanggal 22 Agustus 2022, Bandara Bali melayani 913.988 penumpang secara keseluruhan, dengan rata-rata 41.545 penumpang per harinya. Jika dibandingkan dengan bulan Juli dimana secara keseluruhan terdapat rata-rata 42.460 penumpang, memang lalu lintas di bulan Agustus mengalami penurunan. Namun itu karena saat ini merupakan periode low season," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement