Rabu 24 Aug 2022 22:04 WIB

Wisatawan Rata-Rata Habiskan Rp 2 juta Saat Berkunjung ke Yogyakarta

Kunjungan wisatawan ke Yogyakarta dinilai semakin membaik.

Wisatawan rata-rata menghabiskan Rp 2 juta saat bekrunjung ke Yogyakarta. (ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Wisatawan rata-rata menghabiskan Rp 2 juta saat bekrunjung ke Yogyakarta. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menyebut indikator kunjungan wisatawan ke kota tersebut semakin membaik pada tahun ini jika dilihat dari berbagai parameter. Termasuk, rata-rata nilai belanja yang mencapai hampir Rp 2 juta per wisatawan.

"Ada setidaknya tiga parameter yang menjadi indikator kondisi pariwisata di suatu daerah. Mulai dari tingkat kunjungan wisata, lama tinggal, dan nilai belanja yang dikeluarkan wisatawan," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko di Yogyakarta, Rabu (24/8/2022).

Baca Juga

Berdasarkan data hingga akhir Juli, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta tercatat sebanyak 3.898.951 orang, dihitung berdasarkan okupansi kamar hotel di kota tersebut. Sedangkan untuk rata-rata lama tinggal wisatawan tercatat 1,8 hari dan jumlah belanja yang dikeluarkan wisatawan rata-rata mencapai Rp 1,9 juta.

Menurut Wahyu, ketiga parameter tersebut menunjukkan grafik yang mulai meningkat dibanding periode sebelumnya sekaligus menandai bangkit dan pulihnya pariwisata di Kota Yogyakarta setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Meskipun demikian, lanjut dia, mulainya pulihnya kondisi pariwisata di Kota Yogyakarta tersebut menjadi sebuah tantangan agar kondisi pemulihan tetap terjaga bahkan semakin membaik dari waktu ke waktu. "Salah satu tantangannya adalah meningkatkan lama tinggal wisatawan. Meskipun capaian per Juli tersebut sudah melebihi target yang kami tetapkan," kata dia.

Berdasarkan target, lama tinggal wisatawan di Kota Yogyakarta pada tahun ini ditetapkan 1,6 hari. "Artinya, lama tinggal wisatawan saat ini sudah lebih baik. Tetapi, kami berupaya agar lama tinggal wisatawan bisa tembus dua hari," ujar Wahyu.

Wahyu mengatakan, lama tinggal wisatawan akan memberikan dampak pada meningkatnya nilai belanja yang dikeluarkan wisatawan sehingga bisa meningkatkan perputaran perekonomian di Kota Yogyakarta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta juga berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara yang juga mulai menunjukkan grafik peningkatan sejak awal tahun.

"Biasanya, kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 10 persen dari total kunjungan yang saat ini mencapai sekitar 3,9 juta wisatawan. Artinya, sekitar 390 ribu di antaranya adalah wisatawan mancanegara," katanya yang menyebut puncak kunjungan wisman terjadi pada Juli hingga September.

Wahyu menyebut, meskipun Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta mencatat kunjungan wisatawan yang sudah cukup tinggi, namun jumlah tersebut dimungkinkan lebih banyak karena adanya wisatawan yang hanya melakukan perjalanan satu hari di Yogyakarta tanpa menginap. "Kami akan memperbanyak penyelenggaraan event karena diyakini mampu menjadi daya tarik wisata untuk mendatangkan sebanyak-banyaknya wisatawan," kata dia.

Dalam waktu dekat, pada Sabtu (27/8/2022) Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta akan menggelar Festival Prawirotaman di sepanjang Jalan Prawirotaman Yogyakarta, dimulai pukul 15.00 WIB dengan menampilkan berbagai atraksi seni, tarian, musik, kirab budaya, fashion on the street, hingga orkestra.

 

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement