Rabu 24 Aug 2022 23:25 WIB

Ketua BEM UI: Jalur Seleksi Mandiri Sudah Seharusnya Dibuat Transparan

BEM UI menyebut Seleksi Mandiri berpotensi jadi ajang korupsi

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Kampus Universitas Siliwangi (Unsil), Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.  Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Bayu Satria Utomo, mengatakan, jalur seleksi mandiri penerimaan mahasiswa baru (PMB) di perguruan tinggi sudah semestinya dibuat transparan agar tidak ada potensi korupsi. Menurut dia, jajaran rektorat di setiap kampus harus mengevaluasi PMB jalur mandiri setiap tahunnya.
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Sejumlah peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Kampus Universitas Siliwangi (Unsil), Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Bayu Satria Utomo, mengatakan, jalur seleksi mandiri penerimaan mahasiswa baru (PMB) di perguruan tinggi sudah semestinya dibuat transparan agar tidak ada potensi korupsi. Menurut dia, jajaran rektorat di setiap kampus harus mengevaluasi PMB jalur mandiri setiap tahunnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Bayu Satria Utomo, mengatakan, jalur seleksi mandiri penerimaan mahasiswa baru (PMB) di perguruan tinggi sudah semestinya dibuat transparan agar tidak ada potensi korupsi. Menurut dia, jajaran rektorat di setiap kampus harus mengevaluasi PMB jalur mandiri setiap tahunnya.

"Jalur mandiri di perguruan tinggi sudah seharusnya dibuat transparan agar tidak ada potensi korupsi. Bahwa betul sampai saat ini masih sangat minim transparansi yang dilakukan oleh pihak kampus dalam penerimaan jalur mandiri," ujar Bayu kepada Republika.co.id, Rabu (24/8/2022).

Dia mengatakan, tidak tertutup kemungkinan potensi korupsi lewat jalur tersebut terjadi di setiap perguruan tinggi negeri (PTN). Untuk itu, penting bagi jajaran rektorat agar terus mengevaluasi PMB jalur mandiri yang mereka buka setiap tahunnya

"Begitupun dengan UI, SIMAK UI yang merupakan jalur mandiri UI menjadi satu pemasukan yang sangat besar bagi UI. Apabila tidak transparan maka tentu ada potensi korupsi melalui Simak UI. Namun, semoga saja tidak ada di UI," jelas dia.

Sementara itu, Koordinator Wilayah Daerah Jakarta Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Luthfi Yufrizal, mengatakan, seleksi jalur mandiri PMB di PTN merupakan jalan terakhir bagi para calon mahasiswa mendapatkan pendidikan di PTN tujuannya. Karena itu, universitas atau pemerintah perlu membuat peraturan seleksi jalur mandiri yang mengharuskan bukan hanya orang-orang bermateri saja yang bisa masuk PTN lewat jalur tersebut.

"Jalur mandiri di sini seharusnya bisa difasilitasi oleh pihak penyelenggara kampusnya ataupun nanti ada di peraturan di pemerintahnya yang mengharuskan bukan hanya orang-orang yang punya materi saja yang bisa masuk di jalur mandiri ini," kata Luthfi kepada Republika, Rabu (24/8/2022).

Menurut Luthfi, seleksi jalur mandiri adalah jalan terakhir bagi orang-orang yang ingin menempuh pendidikan di PTN. Orang-orang yang kurang beruntung pada seleksi jalur lainnya, yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Di mana, tak sedikit dari mereka juga memiliki kekurangan dari sisi materi.

"Biar sama-sama bisa merasakan pendidikan di Indonesia. Karena jalur mandiri ini kan jalur terakhir untuk masuk ke sebuah PTN, sebuah universitas, sebuah institusi pendidikan. Makanya harus diseimbangkan juga dengan hak dan istilahnya kebutuhan yang ada di era sekarang ini\" kata dia.

Jalur mandiri, kata dia, harus bisa dinikmati oleh orang-orang yang tidak memiliki materi berlimpah, hal yang selama ini menjadi rahasia umum. Untuk itu, penting bagi para pengambil keputusan untuk membuat peraturan agar bisa mempermudah orang-orang kurang beruntung itu untuk bisa mengenyam perkuliahan di PTN tujuan mereka hingga bisa menjadi sumber daya manusia unggul di masa yang akan datang.

"Jadi bisa lebih ditekan lagi peraturannya untuk bisa mempermudah teman-teman atau keluarga yang materinya kurang untuk masuk di PTN tersebut," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement