Kamis 25 Aug 2022 01:40 WIB

Politisi India Ini Bangga Membunuh Lima Orang Muslim

Rekaman video politisi itu kini menyebar luas dan menjadi viral di media sosial.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ilham Tirta
Muslim India menggelar aksi protes atas pembunuhan seorang Muslim karena menyembelih seekor sapi (ilustrasi).
Foto: EPA
Muslim India menggelar aksi protes atas pembunuhan seorang Muslim karena menyembelih seekor sapi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Seorang politisi dari partai Bharatiya Janata Party (BJP) yang berkuasa, Gyan Dev Ahuja telah mengungkapkan kebanggaan karena telah membunuh lima orang Muslim di negara bagian Rajasthan, India bagian barat. Rekaman video Ahuja kini menyebar luas dan menjadi viral di media sosial.

"Kami telah membunuh lima dari mereka sejauh ini, baik itu di Lalwandi, maupun Behror. Saya telah memberikan kebebasan kepada para pekerja untuk membunuh para bajingan yang berada di balik penyembelihan sapi," ujar Ahuja, dalam video yang beredar, dilansir Aljazirah, Rabu (24/8).

Baca Juga

“Kami akan membebaskan Anda (membunuh Muslim), kami juga akan membebaskan Anda (dari hukuman) dengan jaminan,” kata Ahuja, yang merujuk pada pengeroyokan dan pembunuhan massal terkait dengan dugaan penyembelihan sapi di daerahnya.

Laporan media India awal pekan ini mengatakan, Ahuja telah didakwa mempromosikan kebencian dan permusuhan agama. Dia telah menjalani interogasi oleh polisi di Rajasthan pada Senin (22/8/2022).

Antara 2013 dan 2018, Ahuja adalah seorang legislator dari Ramgarh di distrik Alwar Rajasthan. Di wilayah itu terjadi serangkaian hukuman mati tanpa pengadilan dan pembunuhan Muslim oleh massa Hindu nasionalis.

Situs berita India, The Quint pada Senin (22/8/2022) melaporkan setidaknya tiga kematian atas tuduhan penyembelihan sapi, yang dianggap suci oleh umat Hindu. Kematian ini serupa dengan peristiwa yang terjadi di Alwar pada 2017 dan 2018.

“Pehlu Khan digantung di depan umum pada April 2017. Umar Khan ditembak mati pada November 2017, dan Rakbar Khan terbunuh pada Juli 2018. Semuanya terjadi di Alwar Rajasthan,” tulis laporan itu.

Muslim India telah menghadapi ujaran kebencian dan serangan sejak Perdana Menteri Narendra Modi berkuasa pada 2014. Beberapa waktu lalu, juru bicara partai BJP telah dicopot karena melontarkan pernyataan yang menghina Nabi Muhammad SAW. Pernyataan ini menimbulkan ketegangan diplomatik antara India dengan negara-negara Islam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement