Kamis 25 Aug 2022 04:40 WIB

Bahlil: Investor Korea Tertarik Berinvestasi di IKN

Jokowi meminta percepatan komitmen investasi dengan Korsel, Cina, dan Jepang.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ilham Tirta
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menyampaikan, sejumlah investor asal Korea menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Hal ini disampaikannya usai mengikuti rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu (24/8/2022).

"Bapak Presiden tadi kami laporkan dalam diskusi kami dengan beberapa investor dari Korea juga ingin untuk masuk investasi di IKN. Salah satu di antaranya adalah LG, dan LG ini kemarin kami fasilitasi untuk pertemuan dengan Bapak Presiden di Korea," ujar Bahlil saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, dikutip pada Kamis (25/8/2022).

Baca Juga

Menurut dia, Presiden Joko Widodo pun menginstruksikan jajarannya melakukan percepatan terhadap komitmen investasi baik dengan Korea Selatan, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), dan juga Jepang yang telah disepakati dalam kunjungan kerjanya beberapa waktu lalu. "Tadi Bapak Presiden menanyakan dan sudah langsung memberikan arahan untuk bisa melakukan percepatan," kata Bahlil.

Bahlil pun menyampaikan, realisasi sejumlah komitmen investasi dengan Korea Selatan sudah mulai berjalan, termasuk dengan pengembangan investasi produk baja dan ekosistem baterai mobil. Salah satu komitmen investasi Korea sebesar USD 6,72 miliar atau setara dengan Rp 100 triliun lebih.

"Perlu kami sampaikan bahwa dari yang sudah ada semuanya sudah on going, bahkan sebagian groundbreaking-nya mulai di akhir tahun ini dan sebagian di Januari," kata Bahlil.

Menyangkut dengan di Korea, LG dalam membangun ekosistem baterai mobil semuanya masih dalam schedule dan realisasinya sebagiannya sudah jalan. Sementara itu, terkait kerja sama dengan Cina, salah satunya dalam hal ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Dalam hal ini Jokowi menginstruksikan melakukan percepatan terhadap kawasan industri di Kalimantan Utara.

Bahlil menyebut, saat ini realisasi tersebut sudah mulai dalam proses pembangunan infrastruktur. "Kami tadi diarahkan untuk melakukan percepatan terhadap kawasan industri di Kaltara. Alhamdulillah semua perizinannya semua sudah selesai, dan sekarang pembangunan infrastrukturnya sudah mulai," ujar Bahlil.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan, Pemerintah Jepang telah memperluas usulan akses pasar untuk beberapa produk dan buah tropis. Selain itu, lokasi pembangunan pabrik pupuk dan pabrik metanol di Papua Barat juga telah disepakati.

Pemerintah Jepang sudah menerima sertifikasi New ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil). Kemudian, memperluas usulan akses pasar untuk produk tuna kaleng, kopi, produk laut, serta buah tropis seperti mangga, nanas, dan pisang. "Ini diharapkan bisa masuk di dalam general review IGPA (International General Produce Association) di mana cost tariff-nya bisa diperbaiki," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement