Kamis 25 Aug 2022 10:48 WIB

Harga Telur Ayam di Pasar Kota Bogor Tembus Angka Tertinggi

Produksi telur ayam setelah Covid-19 kondisinya belum pulih kembali.

Red: Nur Aini
Pedagang memilih telur ayam, ilustrasi. Harga telur ayam di pasar tradisional di Kota Bogor meningkat sepekan terakhir.
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Pedagang memilih telur ayam, ilustrasi. Harga telur ayam di pasar tradisional di Kota Bogor meningkat sepekan terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Harga telur ayam di pasar tradisional di Kota Bogor meningkat sepekan terakhir. Berdasarkan data Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor, harga telur ayam negeri berada di angka Rp 26 ribu hingga Rp 31 ribu per kilogram.

“Iya di Pasar Bogor harga telur mencapai Rp 31 ribu per kilogram pada 24 Agustus 2022,” kata Staff Humas Perumda PPJ, Fachrenza Ardieansyah, Kamis (25/8/2022).

Baca Juga

Direktur Operasional (Dirops) Perumda PPJ, Deni Ari Wibowo, mengatakan saat ini harga telur memang berada di angka tertinggi di Kota Bogor. Menurutnya, kenaikan dan tingginya harga telur ayam ini terjadi lantaran produksi telur ayam setelah Covid-19 kondisinya belum pulih kembali. Sehingga, produksinya masih belum mencukupi dengan permintaan yang besar. 

“Informasi yang didapat stok berkurang karena adanya permintaan yang meningkat. Ada informasi juga permintaan telur untuk bantuan sosial (bansos). Sehingga stok telur kekurangan,” ucapnya. 

Soal tindak lanjut, diakui Deni, pihaknya belum bisa mengatasi persoalan kenaikan harga telur ayam ini. Sebab, menurutnya perlu dana yang besar terkait stok telur yang harus disediakan. 

Untuk itu, Perumda PPJ Kota Bogor hanya bisa memonitor kondisi pasar, terkait ketersediaan stok di lapangan. “Kita hanya memonitor kondisi di pasar saja untuk stok telur, masih aman apa tidak di lapangan,” ujar Deni. 

Selain telur ayam, beberapa komoditas kebutuhan pokok juga mengalami kenaikan. Diantaranya, mie instan semula Rp 2.900 per bungkus, kini menjadi Rp 3.200 per bungkus. Lalu, harga cabai rawit merah dan hijau semula dijual Rp 45 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 50 ribu per kilogram. 

Sementara itu, berdasarkan data Perumda PPJ Kota Bogor, harga telur tertinggi berada di Pasar Bogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Harga telur di Pasar Bogor berada di angka Rp 31 ribu per kilogram. Adapun telur yang dijual di Pasar Bogor berasal dari Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Salah seorang pedagang di Pasar Bogor bernama Agung, mengakui harga telur meningkat belum lama yakni sejak sepekan lalu. Sebelumnya, ia menjual telur di harga Rp 27 ribu per kilogram, namun saat ini meningkat menjadi Rp 31 ribu.

Menurutnya, sebenarnya untuk pengiriman barang atau stok ketersediaan telur ayam negeri terbilang cukup aman. Akan tetapi, yang jadi persoalan, yakni adanya program bantuan sosial melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dari pemerintah, menjadi penyebab harga telur ayam mengalami kenaikan. 

Baca juga : Alur Kasus Brigadir J dan Penyebab Ferdy Sambo Menyerah

Sejauh ini, kata dia, tidak ada kesulitan pengiriman barang untuk berdagang. Ia memperkirakan yang menjadi permasalahan naiknya harga telur yakni adanya program bansos melalui PKH.

“Karena mereka (pemerintah) belinya langsung ke peternak, masalahnya gitu, dampaknya peternak bisa naikin harga, kan karena kebutuhan deras, jadi kaya gitu,” ucapnya.

Kenaikan harga telur juga dikeluhkan warga. Salah seorang warga Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor bernama Ria mengaku keberatan dengan kenaikan harga telur ayam ini.  Sebab, telur ayam merupakan salah satu bahan pokok yang sering dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk untuk usaha berjualan kue.

“Ya namanya kita usaha bikin kue, keberatan banget. Karena kan setiap hari kita beli telur,” ujarnya.

Baca juga : Usai Gaduh Harga Telur, Kemendag Janji Lakukan Stabilisasi

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement