REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan massa mengatasnamakan Pimpinan Pusat Pemuda Nusantara menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2022). Aksi itu dilakukan untuk menyuarakan dukungan atas kinerja Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam mengungkap tabir kasus pembunuhan Brigadir Josua, sekaligus memberikan dukungan kepada Kapolri melakukan reformasi di institusi kepolisian.
Koordinator Nasional Pemuda Nusantara, Muhamad Ikram Pelesa dalam keterangannya menerangkan, aksi damai bertajuk kawal reformasi Polri sebagai bentuk kecintaan elemen anak muda terhadap institusi Polri. Ia menyampaikan harus ada perimbangan di semua lini opini.
"Kami tidak mau statement orderan oknum-oknum menunggangi Institusi DPR RI, untuk itu kami menggalang gerakan aksi damai dibarengi dengan pemberian ratusan bunga mawar sebagai simbol dukungan moril terhadap kinerja Pak Kapolri," ucapnya, Rabu.
Baca juga : Kapolri: Motif Pembunuhan Brigadir J Pelecehan atau Perselingkuhan
Diketahui, kata Ikram akhir-akhir ini perhatian publik terpusat pada satu persoalan yang melibatkan oknum petinggi Polri. Adapun, yang dimaksud terkait dengan kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Terkait hal ini, Ikram menilai penting kiranya dilakukan reformasi ditubuh Polri. "Copot semua benalu di institusi Polri," kata dia.
Ia berkata, bersih-bersih di tubuh Polri perlu dilakukan kepada oknum kepolisian yang terlibat dalam kasus judi online, narkoba dan perusak citra kepolisian. "Beliau (Kapolri) harus memecat puluhan anggota Polri yang terlibat dalam kasus kematian Brigadir Josua," ujar dia.
Ikram mendukung ketegasan Kapolri dalam mengungkap kasus kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat secara terang-benderang. Karena itu, Pimpinan Pusat Pemuda Nusantara menggalang gerakan aksi damai dibarengi dengan pemberian ratusan bunga mawar sebagai simbol dukungan moril terhadap kinerja Kapolri.
Baca juga : Kapolri Siap Buka Kembali Kasus KM 50
"Memang ini sangat menguras energi institusi, karena pelaku merupakan oknum anggota, tapi berkat ketegasan Pak Kapolri, Alhamdulilah semua terang-benderang," ujar dia.