Kamis 25 Aug 2022 15:34 WIB

Romo Benny: Pejabat Negara Harus Merangkul Seperti yang Dicontohkan Muhadjir Effendy

Menko PMK Muhadjir Effendy memimpin upacara bendera di Ponpes Al Mukmin Ngruki

Romo Antonius Benny Susetyo memuji langkah Menko PMK Muhadjir Effendy merangkul komunitas Ponpes Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Foto: Kemenko PMK
Romo Antonius Benny Susetyo memuji langkah Menko PMK Muhadjir Effendy merangkul komunitas Ponpes Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Romo Antonius Benny Susetyo menyebut langkah Menko PMK Muhadjir Effendy merangkul komunitas Ponpes Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah adalah langkah yang tepat untuk Gerakan Indonesia Bersatu dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Romo Benny yang juga menjadi Tim Ahli Gugus Tugas Nasional (GTN) GNRM ini menyebut pendekatan sosio-kultural yang diteladankan oleh Menko PMK perlu dicontoh oleh pejabat-pejabat negara yang lain.

“Ini adalah contoh teladan dari Menko PMK dengan merangkul pihak-pihak seperti Baasyir. Hal ini perlu dilakukan oleh pejabat pejabat negara yang lain. Dekati, sentuhlah hatinya suatu saat pasti akan luluh,” tuturnya saat dihubungi.

Baca Juga

Bagi Romo Benny, upacara bendera yang dipimpin oleh Menko Muhadjir di Ponpes Ngruki dan dihadiri oleh sesepuh Ponpes Al Mukmin Ngruki Ustadz Abu Bakar Ba'asyir adalah momentum paling pas sebagai pendidikan karakter bangsa.

“Ini adalah simbol dan momentum yang pas sebagai pendidikan karakter berbangsa. Kembali menjadi simbol Gerakan Indonesia Bersatu. Momentum in akan jadi penyuluh Gerakan Indonesia Bersatu, menyatukan yang berbeda-beda secara etnis, suku, agama dan lain-lain,” pungkasnya seraya berharap pendekatan yang dilakukan Menko Muhadjir menginspirasi segenap warga Indonesia terutama para pejabat.

Sebagai informasi, Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki mengadakan Upacara HUT RI ke-77 dengan melibatkan Kodim dan Polres Sukoharjo sebagai pelatih seluruh perangkat upacara yang terdiri dari para santri laki-laki bersemangat menjalankan latihan baris berbaris dan pengibaran bendera.

Dikutip dari situs resmi Kemenko PMK, Direktur Ponpes Al Mukmin Ngruki Ustaz Yahya menyatakan upacara bendera merah putih telah biasa dilaksanakan di ponpes. Akan tetapi tujuan Upacara HUT RI dengan mengundang Menko PMK adalah untuk membuktikan bahwa ponpes yang dipimpinnya itu mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Upacara besar ini merupakan upaya Bapak Dandim, Kapolres, Danramil. Kami maunya sederhana saja tapi kata beliau besarkan sekalian biar dunia melihat kalau kita bukan anti-NKRI. Berita yang kemana-mana itu begitu. Kita tidak mau. Nah kata beliau itu nggak perlu narasi. Kita wujudkan," ujar Ustaz Yahya usai melaksanakan gladi resik di Ponpes Al Mukmin Ngruki, pada Selasa (16/8/2022).

Dandim 0726 Sukoharjo Letkol Czi Slamet Riyadi menjelaskan proses persiapan dan pelatihan yang dilakukan oleh Kodim Sukoharjo berlangsung hanya empat hari. Dia mengatakan pelaksanaan upacara secara besar-besaran dilakukan untuk mengubah stigma negatif tentang Ponpes Al Mukmin Ngruki.

Senada dengan Slamet Riyadi, Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho mengatakan kehadiran Polres Sukoharjo dalam kegiatan upacara merupakan bentuk sinergi dan kolaborasi bersama dengan Ponpes Al Mukmin Ngruki untuk mengubah stigma yang ada kesan negatif. "Ini kita tunjukkan dengan adanya upacara menumbuhkan nasionalisme patriotisme di lingkungan para santri," ucap Kapolres Wahyu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement