REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Situs judi menjadi permasalahan di sepak bola Indonesia. Berbagai klub yang mendapatkan sponsor situs judi pun satu persatu melepas kerja sama.
Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, Mochamad Iriawan mengakui kebijakan sponsor memang ada dalam klub. Namun PSSI sendiri tidak pernah berkomunikasi dengan pihak tersebut untuk mendapatkan sponsor bagi kompetisi sepak bola.
"Kita tidak pernah berkomunikasi dengan beberapa yang dikatakan itu (perusahaan situs judi)," kata Iwan Bule.
Ketua federasi pun mengundang klub yang melakukan kerja sama. Meski Arema dan PSIS Semarang telah melepas kerja sama, namun Persikabo masih menempelkan logo sponsor tersebut.
Hal ini karena Persikabo bersikukuh sponsor tersebut bukanlah situs judi. Apalagi sponsor tersebut sudah bekerja sama dengan Persikabo selama beberapa musim terakhir.
"Sudah ada dua klub yang sudah memutuskan (kerja sama). Satu klub Persikabo tentunya akan kita undang untuk diskusi," kata Iwan.
"PSSI tidak ada kaitannya dengan itu, kalau klub mungkin bisa ditanyakan," kata Iwan.
Iwan memastikan federasi tidak pernah ikut campur untuk sponsor. Hal ini karena wilayah tersebut merupakan kebijakan dari klub untuk mencari sponsor bagi tim.
"Kita tidak bisa intervensi kepada klub (dalam mencari sponsor) meskipun saya ketua PSSI, tapi mereka punya otonomi sendiri," kata Iwan.
Iwan mengakui pertemuan tersebut akan segera dilaksanakan. Dia pun berjanji akan mengawal permasalahan tersebut sampai selesai.
"Tunggu saja, pemilik klub akan dipanggil dan diundang ke kantor PSSI, baik klub yang sudah memutuskan (kerja sama) atau belum," kata Iwan.