REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepatu yang tidak sesuai ukuran bisa mengganggu kesehatan kaki, memengaruhi postur, hingga meningkatkan risiko cedera. Sepatu yang tidak sesuai dengan kaki biasanya akan memicu timbulnya beberapa tanda ketika dikenakan oleh pemiliknya.
Setidaknya ada lima tanda yang bisa menjadi petunjuk bahwa sepatu tidak cocok dengan kaki pemiliknya. Berikut ini adalah kelima tanda tersebut, seperti dilansir The Healthy, beberapa waktu lalu:
1. Mudah rusak
Sepatu yang mudah rusak dalam waktu cepat merupakan indikasi bahwa sepatu tersebut tidak dibuat dengan baik. Sepatu yang tak diproduksi dengan baik bisa membahayakan penggunanya. Sepatu seperti ini juga tak bisa memberikan topangan yang baik untuk kaki. Kondisi akan membuat kaki pemakai sepatu harus berusaha lebih keras untuk berjalan.
2. Rasa nyeri di kaki, lutut, dan punggung bawah
Selain pada kesehatan kaki, sepatu juga bisa mempengaruhi postur tubuh dan mobilitas penggunanya. Sepatu yang tak bisa memberikan topangan dengan baik dapat memunculkan keluhan seperti nyeri pada kaki, lutut, atau area pinggang belakang.
Studi dalam Journal of Food and Ankle Research juga menemukan bahwa nyeri kaki dan gangguan pada kaki kerap terjadi akibat penggunaan ukuran sepatu yang keliru. Sekitar 63-72 persen partisipan dalam studi ini mengalami masalah nyeri, perubahan bentuk jari kaki, mata ikan, dan kapalan karena menggunakan sepatu yang tidak sesuai dengan panjang atau lebar kaki mereka.
3. Sering menyesuaikan posisi sepatu
Meski ketidaksesuaian ukuran sepatu kecil, rasa tidak nyaman tetap bisa muncul. Hal ini bisa membuat pengguna sepatu sering menyentuh dan melakukan penyesuaian pada sepatu mereka, seperti mengikat sepatu berulang kali.
Sebuah studi juga menemukan bahwa orang cenderung menggunakan sepatu yang lebih sempit dibandingkan rekomendasi ahli podiatri. Hal ini turut menyebabkan ketidaknyamanan.
4. Kulit lecet
Munculnya lecet atau lepuh saat menggunakan sepatu merupakan tanda yang jelas bahwa sepatu tersebut membawa dampak merugikan bagi kaki. Lecet atau lepuh bisa terjadi karena kulit bergesekan dengan sepatu. Seiring waktu, luka gesekan ini bisa terisi oleh cairan.
5. Kulit kaki memerah karena sepatu
Kemerahan pada area kaki bisa menjadi tanda dari banyak masalah kesehatan, seperti infeksi dan inflamasi. Akan tetapi, kaki yang memerah juga bisa menjadi pertanda bahwa sepatu yang digunakan terlalu ketat, sehingga aliran darah di kaki menjadi tak optimal. Kondisi ini dapat memunculkan keluhan nyeri dan kram. Selain itu, sepatu yang ketat dapat membuat infeksi jamur lebih mudah terjadi bila kaki berkeringat.
Kapan perlu ganti sepatu?
Orang yang sering menggunakan sepatu dalam keseharian sebaiknya mengganti sepatu setiap tahun. Akan tetapi, frekuensi mengganti sepatu ini bisa lebih cepat, bergantung pada kualitas sepatu.
"Orthotics (jenis sol sepatu) juga perlu diganti sedikitnya satu kali per tahun," kata podiatris dr Suzanne Levine.
Bagi pelari, sepatu lari perlu diganti setiap empat hingga enam bulan sekali, bergantung pada penggunaannya. Banyak podiatris yang merekomendasikan sepatu lari untuk diganti setelah dipakai berlari sejauh 300-500 mil atau sekitar 483-805 km.