REPUBLIKA.CO.ID, KAMPAR -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin merespons peristiwa penembakan milier Papua Nugini (PNGDF) kepada kapal asal Merauke yang menyebabkan seorang nelayan tewas. Ma'ruf mengatakan, saat ini masalah tersebut sedang ditangani Kementerian Luar Negeri.
"Masalah nelayan kita di PNG, sekarang ditangani oleh Menteri Luar Negeri. Sekarang sedang dilakukan pembicaraan-pembicaraan," kata Ma'ruf di sela kunjungan kerja di Kampar, Riau, Kamis (25/8).
Ma'ruf mengatakan, Pemerintah mempertimbangkan langkah-langkah yang akan diambil Indonesia pascaperistiwa penembakan yang menewaskan warga negara Indonesia (WNI) tersebut. Termasuk rencana melayangkan Nota Protes ke Papua Nugini.
"Ini kita tunggu saja nanti akan ada langkah-langkah yang akan diambil. Sedang dilakukan pembicaraan-pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri kita dengan PNG," kata Ma'ruf.
Dalam penjelasan terpisah, Wapres Ma'ruf melalui Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi mengatakan Kementerian Luar Negeri sedang menjajaki langkah nota protes kepada Pemerintah Papua Nugini. "Kemlu sedang menjajaki langkah nota protes kepada Pemerintah PNG," ujar Masduki.
Dia mengatakan, Pemerintah Indonesia akan membahas di Joint Border Meeting RI-PNG. "Pemerintah Indonesia akan fokus ke percepatan pengembangan kawasan perbatasan, baik di darat dan di laut, seperti optimalisasi kawasan ekonomi di sekitar PLBN," katanya.