Jumat 26 Aug 2022 05:35 WIB

Kasus Covid Bertambah 5.428, Epidemiolog Prediksi Puncak Kasus Pertengahan September

Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus harian terbanyak yakni 2.307 kasus.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Agus Yulianto
Covid 19 (ilustrasi)
Foto: Max Pixel
Covid 19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas Penanggulangan Covid-19 menyampaikan pada (24/82022), kasus harian Covid-19 bertambah 5.428. Total, sejak awal pandemik Covid-19 hingga hari ini, sudah ada 6.329.143 kasus Covid-19 di Indonesia.

Dari jumlah itu, 6.123.342 kasus dinyatakan sembuh. Sementara, 157.438 pasien meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

Untuk kasus aktif Covid-19 pada Rabu, tercatat sebanyak 48.363. Sementara itu, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus harian terbanyak yakni sebanyak 2.307 kasus, disusul Jawa Barat 1.121 kasus kemudian Banten 669 kasus.

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman memprediksi, puncak kasus gelombang keempat COVID-19 di Indonesia akan terjadi pertengahan September. Dia menuturkan, hingga sekarang Indonesia masih dalam gelombang keempat Covid-19 dan didominasi oleh subvarian Omicron BA.5.

"Saya sejak awal saya sampaikan masa rawan kita setidaknya sampai Oktober awal, puncaknya di pertengahan September dan masa rawan sampai Oktober awal," kata Dicky kepada Republika, Kamis (25/8/2022).

Artinya, sambung Dicky, masa rawan tersebut bukan berarti akan banyak angka kematian akibat Covid-19. Tetapi, jika Indonesia lemah dalam upaya 3T: tindakan melakukan tes Covid-19 (testing), penelusuran kontak erat (tracing), dan tindak lanjut berupa perawatan pada pasien Covid-19 (treatment), upaya 5M: memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas, serta vaksinasi Covid-19, maka pada gilirannya hendak memakan korban jiwa terhadap para kelompok paling rawan

"Akan rawan kalau menimpa risiko tinggi. Atau bahkan anak di bawah 3 tahun. Ini harus diantisipasi," tegas Dicky.

Kelompok paling rawan atau berisiko tertular COVID-19 adalah, kata Dicky, lanjut usia (lansia) tenaga kesehatan (nakes), anak, ibu hamil, dan komorbid. Dicky menekankan meskipun tidak berdampak sampai kematian, namun ada ancaman long covid.

"Dengan cara deteksi dini. 3T itu penting banget meskipun sekarang gejala ringan. Tapi jangan sampai menularkan ke kelompok risiko tinggi, ini salah satu cara melindungi dari long covid," tuturnya.

"Caranya isoman sekitar 5-10 hari, 5 M tetap dijaga dan disiplin prokes serta vaksinasi," sambungnya.

Baca juga : Omicron BA.5 Bisa Sebabkan Reinfeksi Setiap Bulan, Kenali Gejalanya

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement