Bapanas: Infrastruktur Rantai Dingin Diperlukan

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin

Bapanas: Infrastruktur Rantai Dingin Diperlukan (ilustrasi).
Bapanas: Infrastruktur Rantai Dingin Diperlukan (ilustrasi). | Foto: ANTARA/Dedhez Anggara

REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Badan Pangan Nasional mendorong penyiapan ifrastruktur cold chain system (sistem rantai dingin) melalui sinergi ekosistem pangan. Rantai dingin dipandang penting dalam upaya menjaga kesehatan serta masa simpan bahan pangan, khususnya bahan pangan daging.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, rantai dingin sekarang sangat diperlukan. Salah satu kerja Badan Pangan Nasional nanti adalah menyiapkan infrastruktur rantai dingin bagi distribusi bahan pangan.

Di luar negeri, jelasnya, rantai dingin sudah banyak dipakai dalam mendukung distribusi bahan pangan. Di Indonesia, ayam/ hewan ternak dipotong sekarang lalu dagingnya masih dibiarkan terbuka pasar yang potensi bakterinya berkembang cukup tinggi.

“Ini akan beda dengan daging potong yang lagsung masuk freezer box dan kemudian didistribusikan dalam rantai dingin dan baru dithawing tau defrost saat akan diolah,” jelasnya dalam Rembug Perunggasan Nasional, “Mensinergikan Semua Lini Perunggasan dari Hulu sampai Hilir, di The Wujil Resort & Convention, Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (25/8/2022).

Baca Juga

Mestinya, kata Arief, ayam setelah dipotong dari pemotongan –dagingnya—langsung dibekukan dan disimpan. Sehingga nantinya didistribusikan ke mana- mana.

Maka, hari ini infrastruktur rantai dingin sudah harus disiapkan, termasuk juga untuk beberapa hortikultur. Apa saja yang perlu dibawa dan didistribusikan dalam suhu minus 20 derajat Celcius digunakan rantai dingin.

Demikian bahan pangan lainnya yang perlu di-Chilling atau disimpan dalam suhu 1 – 5 derajat Celcius. “Maka salah satu upaya yang harus dilakukan adalah mendorong infrastruktur rantai dingin,” tegasnya.

Arief juga menjelaskan, di pasar- pasar di luar negeri seperti Singapura, sudah memanfaatkan  freezer box. Di Jakarta beberapa pasar juga sudah menggunakan, termasuk juga penggunaan cutting board Sebagai pendukungnya.

“Secara bertahap ini akan disiapkan oleh Badan Pangan Nasional, tentunya dengan bersinergi bersama stakeholder hulu sampai dengan hilir, misalnya seperti teman- teman di Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), ikatan pedagang pasar dan lainnya,” tegas Arief.

Terkait


NFA: Panen Jagung Berlimpah, BUMN Diminta Mobilisasi Pasokan

Anggota Holding Pangan Ini Siap Mobilisasi Sapi untuk Ramadhan dan Lebaran

Tinjau Persiapan Ramadhan, Kepala Bapanas Kunjungi Sejumlah Asosiasi Pangan

KSP Optimistis Arief Prasetyo Mampu Tata Kelola Pangan

Sebut Ketahanan Pangan RI Rendah, CIPS: Bapanas Punya Banyak Pekerjaan

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark