Jumat 26 Aug 2022 04:02 WIB

Sarapan tidak Tersedia di Rumah, Anak-Anak Cenderung Alami Masalah Perilaku

Kebiasaan sarapan memengaruhi suasana hati, harga diri, dan tingkat kecemasan anak.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Nasi goreng untuk sarapan anak (Ilustrasi). Tidak sarapan di rumah dapat berdampak pada konsekuensi yang buruk bagi kesehatan perilaku anak.
Foto: www.freepik.com.
Nasi goreng untuk sarapan anak (Ilustrasi). Tidak sarapan di rumah dapat berdampak pada konsekuensi yang buruk bagi kesehatan perilaku anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagaimana kebiasaan sarapan Anda atau anak-anak selama ini? Apakah lebih sering di luar rumah atau malah tidak sarapan sekali?

Jika seperti itu, mungkin sudah saatnya segera mengubah kebiasaan tersebut. Sebuah penelitian baru menunjukan betapa pentingnya sarapan sehat yang disediakan dari rumah.

Baca Juga

Hasil studi menemukan bahwa tidak sarapan di rumah dapat berdampak pada konsekuensi yang buruk bagi kesehatan perilaku anak. Para ilmuwan di Spanyol telah menemukan orang-orang muda yang sempat sarapan di rumah alih-alih di luar cenderung memiliki lebih sedikit masalah perilaku.

Studi nasional tersebut memeriksa hampir 4.000 orang tua dari anak berusia empat hingga 14 tahun tentang kebiasaan sarapan dan kesehatan psikososial anak mereka. Peneliti melihat bahwa kebiasaan sarapan dapat memengaruhi suasana hati, harga diri, dan tingkat kecemasan. Hal itu terlepas dari apa yang sebenarnya tidak disukai anak untuk sarapan, dan di mana mereka memakannya.

Dr José Francisco López-Gil dari Universitas Castilla-La Mancha dan timnya, menemukan bahwa sarapan di luar rumah, hampir sama merusak dan merugikannya dengan tidak sarapan sama sekali.

"Sebagian besar fakta menunjukan bahwa sarapan yang dibuat dan disiapkan di rumah cenderung lebih sehat dan lebih kaya nutrisi daripada yang dibeli dengan terburu-buru dalam perjalanan ke sekolah," demikian laporan penelitian, dikutip dari The Sun, Kamis (25/8/2022).

Apa yang membuat sarapan bisa memberi rasa hangat dan meningkatkan suasana hati si kecil?

Para peneliti menemukan bahwa kopi, susu, teh, cokelat, kakao, yoghurt, roti, roti panggang, sereal, dan kue kering, semuanya dikaitkan dengan kemungkinan masalah perilaku yang lebih rendah. Jadi, jika anak kerap meminta roti cokelat saat hendak sekolah, mereka mungkin memang membutuhkan sesuatu yang menyenangkan dari rumah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement