REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan serangan udara AS pekan ini ke target yang berkaitan dengan Iran di Suriah digelar demi melindungi dan menjaga personel Amerika. Serta untuk mengganggu serangkaian serangan terhadap AS dan mitra-mitranya.
Hal ini disampaikan Biden dalam surat ke ketua House of Representative Nancy Pelosi pada Kamis (25/8/2022). "(Serangan-serangan itu) konsisten dengan tanggung jawab saya melindungi warga Amerika Serikat baik di dalam maupun luar negeri dan memajukan keamanan nasional dan kepentingan kebijakan luar negeri Amerika Serikat," katanya.
Pada Selasa (22/8/2022) lalu militer AS mengatakan mereka menggelar serangan udara ke Deir al-Zor, Suriah. Serangan itu mengincar fasilitas yang digunakan kelompok-kelompok yang memiliki hubungan dengan Garda Revolusi Iran (IRGC).
Serangan digelar setelah AS merespons rancangan kesepakatan yang diajukan Uni Eropa dalam perundingan mengaktifkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Komando Pusat militer AS mengatakan serangan itu untuk melindungi pasukan AS dari serangan-serangan kelompok yang didukung Iran.
Mereka merujuk insiden pada 15 Agustus lalu ketika komplek yang dioperasikan koalisi yang dipimpin AS dan pejuang oposisi Suriah terkena serangan drone. Tidak ada korban luka dan tewas dalam serangan itu.
"Presiden memberi arahan untuk serangan-serangan ini," kata juru bicara Angkatan Darat AS Kolonel Joe Buccino.