REPUBLIKA.CO.ID, MUARA TEWEH -- Jasad tiga penumpang perahu motor atau kelotok ces yang tenggelam di Sungai Barito di wilayah Desa Buntok Baru, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, ditemukan. Korban ditemukan tak jauh dari lokasi musibah.
"Ketiga korban ditemukan pada Jumat dalam waktu yang berbeda, tidak jauh dari lokasi tempat kejadian musibah ditemukan masyarakat setempat," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barito Utara Rizali Hadi di Muara Teweh, Jumat.
Ketiga korban ditemukan dekat pelabuhan fery penyeberangan Desa Buntok Baru Kecamatan Teweh Selatan. Korban pertama yang ditemukan atas nama Irwan Suseno (35) motoris (pengemudi) kelotok ces. Korban ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB
Kemudian korban kedua Mohammad Ilham Wiradhika (23), sedangkan jasad terakhir ditemukan Fransisco Redi S (28) sekitar pukul 11.30 WIB. "Ketiga korban dibawa ke Muara Teweh (RSUD) untuk dilakukan visum," katanya.
Peristiwa itu terjadi Rabu (24/8) sekitar pukul 18.00 WIB. Kelotok ces berpenumpang empat orang termasuk motoris membawa tiga anak buah kapal (ABK) penarik tongkang minyak sawit mentah (CPO) milik perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Antang Ganda Utama untuk mengambil air bersih di mata air yang terletak di antara Desa Buntok Baru dan Butong.
Kelotok ces tenggelam saat akan melakukan pengantaran air yang kedua. Menurut keterangan dari salah satu penumpang yang selamat bernama Ikhsan Maulana Lestaluhu (22) bahwa mereka sempat berenang, namun susah untuk menepi karena arus dan dihantam pusaran air Sungai Barito.
Korban sempat berteriak meminta tolong kepada warga Desa Buntok Baru, setelah mendengar teriakan korban tersebut warga pergi mencari sumber suara. Warga sempat menolong satu orang, dan saat mencari sumber suara lainnya warga tidak dapat menemukan teman korban.
Tiga orang penumpang kelotok ces lainnya antara lain Fransisco Redi S (28) dan Mohammad Ilham Wiradhika (23) serta Irwan Suseno (35) motoris kelotok hilang. Tim pencarian dari kepolisian, BPBD dan bantuan warga setempat serta sejumlah personel Basarnas Palangka Raya.