Jumat 26 Aug 2022 17:55 WIB

Jerman Ambil Langkah Penghematan di Tengah Kekhawatiran Krisis Energi

Bangunan umum tidak akan dipanaskan lebih dari 19 derajat Celsius.

Red: Esthi Maharani
Jerman memutuskan untuk menerapkan langkah-langkah penghematan energi baru untuk menghindari krisis energi di musim dingin akibat pembatasan impor gas Rusia.
Jerman memutuskan untuk menerapkan langkah-langkah penghematan energi baru untuk menghindari krisis energi di musim dingin akibat pembatasan impor gas Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID., BERLIN -- Jerman memutuskan untuk menerapkan langkah-langkah penghematan energi baru untuk menghindari krisis energi di musim dingin akibat pembatasan impor gas Rusia.

Sebuah rencana komprehensif, disetujui oleh pemerintah pada Rabu (24/8/2022), memprediksikan langkah-langkah sulit untuk menghemat energi, dengan membatasi penggunaan pemanas dan penerangan di gedung-gedung publik dan swasta.

Mulai 1 September, gedung-gedung publik tidak akan dipanaskan lebih dari 19 derajat Celcius, dan air panas akan dimatikan di gedung-gedung ini, kecuali rumah sakit dan fasilitas sosial.

Menurut rencana ini, koridor dan ruangan yang jarang digunakan di gedung administrasi tidak akan dipanaskan. Lampu di gedung-gedung pemerintah dan monumen akan dimatikan jika digunakan semata-mata untuk alasan estetika.

Rencana tersebut juga memperkenalkan pembatasan baru untuk dunia bisnis, dan mereka akan dipaksa untuk mematikan lampu di jendela toko pada malam hari. Mereka juga diharuskan menutup pintu sambil memanaskan dalam ruangan toko mereka untuk meningkatkan efisiensi energi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement