SDM Jadi Kunci Indonesia Emas 2045
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
ilustrasi - Sejumlah pekerja berjalan keluar dari pabrik. | Foto: ANTARA//M Ibnu Chazar
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII), Inda Rahadiyan mengatakan, kata kunci dalam Indonesia Emas 2045 merupakan sumber daya manusia (sdm). Sebab, Indonesia merupakan negara yang memiliki SDM sangat berlimpah.
Ia menekankan, pembangunan sumber daya manusia atau human power merupakan salah satu langkah yang paling penting dilakukan. Apalagi, SDM Indonesia yang sangat melimpah itu tersebar ke sekian puluhan ribu pulau dari Sabang sampai Merauke.
Kemudian, kata kunci lain dalam Indonesia Emas 2045 merupakan Revolusi Industri 4.0. Inda menerangkan, inti dari Revolusi Industri 4.0 itu terjadinya gejala yang kita semua mengalami dan tidak bisa lepas atau disruptive innovation.
Terakhir, ia menekankan, disruptive innovation perlu dipahami sebagai perubahan kehidupan yang mau tidak mau akan didisrupsi oleh kehadiran teknologi. Maka itu, sangat penting bagi SDM-SDM Indonesia masa mendatang mampu menguasai teknologi.
"Kalau Anda semua menguasai teknologi mungkin kita akan menang dan betul-betul emas di 2045," kata Inda dalam Talkshow Kemahasiswaan yang merupakan rangkaian Pesona Ta'aruf (Pesta) UII 2022 yang diikuti mahasiswa baru UII, Jumat (26/8/2022).
Senada, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan dan Alumni UII, Dr Rohidin mengingatkan, pada 2045 Indonesia didominasi usia produktif. Menyentuh usia 100 tahun, usia 15-40 lebih besar dari di bawah 14 dan di atas 65, 70 dibanding 30.
Maka itu, perlu kesadaran dari masyarakat agar program Indonesia 2045 dapat terwujud. Apalagi, sudah dipahami setidaknya ada empat pilar pembangunan yang harus diwujudkan dengan seksama dalam rangka melahirkan Indonesia Emas 2045.
Pertama, pembangunan manusia dan penguasaan iptek, sehingga sumber daya memang harus dibangun sedemikian rupa, sehingga kompetitif dengan bangsa-bangsa lain. Kemudian, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan pemerataan pembangunan.
"Keempat, pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintah, demokrasinya harus demokrasi," ujar Rohidin.
Sebagai langkah awal menuju Indonesia Emas 2045, mulailah dari diri Anda dengan motivasi karena itu akan menyelesaikan 60 persen cita-cita dan keinginan awal. Menurut Rohidin, meluruskan niat untuk membangun kompetensi sangat penting.
"Kalau Anda misalnya saat ini kuliah tanpa motivasi sedikitpun, Anda akan terombang-ambing dan bisa jadi Anda termasuk mahasiswa yang tidak akan meraih kesuksesan. Jadi, motivasi, kuatkan niat Anda," katanya.