Jumat 26 Aug 2022 16:55 WIB

Permintaan Kredit Kendaraan Meningkat, Obligasi Multifinance Diproyeksi Meningkat

Ekonom nilai penerbitan obligasi akan mendorong pertumbuhan kinerja multifinance

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas melakukan uji emisi gas buang kendaraan bermotor di Taman Balai Kota Bandung. Penerbitan surat utang jadi salah satu opsi menarik untuk pendanaan multifinance. Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. David E. Sumual mengatakan, prospek obligasi yang diterbitkan perusahaan multifinance masih cerah.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas melakukan uji emisi gas buang kendaraan bermotor di Taman Balai Kota Bandung. Penerbitan surat utang jadi salah satu opsi menarik untuk pendanaan multifinance. Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. David E. Sumual mengatakan, prospek obligasi yang diterbitkan perusahaan multifinance masih cerah.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Penerbitan surat utang jadi salah satu opsi menarik untuk pendanaan multifinance. Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. David E. Sumual mengatakan, prospek obligasi yang diterbitkan perusahaan multifinance masih cerah.

"Di pasar kendaraan bermotor ini ada permintaan yang dua tahun tertahan pandemi, tahun ini realisasi meningkat," katanya dalam keterangan, Jumat (26/8).

Perusahaan pembiayaan saat ini mulai banyak menerbitkan obligasi karena butuh pendanaan. Menurut David, pasar obligasi Indonesia masih terbilang aman meski di tengah kondisi tren kenaikan suku bunga acuan.

Ia memproyeksi Bank Indonesia tidak akan melakukan penyesuaian BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRRR) secara agresif. BI telah menaikan suku bunga acuan 25 bps pada Rapat Dewan Gubernur Agustus 2022 ini, pertama sejak Februari 2021.