Jumat 26 Aug 2022 18:30 WIB

Pemkot Surabaya Tekankan Konektivitas Saluran Air untuk Cegah Banjir

Pemkot Surabaya menekankan pentingnya konektivitas saluran air untuk mencegah banjir.

Petugas mengangkat pecahan beton yang menyumbat saluran air di Jalan Ngagel Timur, Surabaya, Jawa Timur. Pemkot Surabaya menekankan pentingnya konektivitas saluran air untuk mencegah banjir.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Petugas mengangkat pecahan beton yang menyumbat saluran air di Jalan Ngagel Timur, Surabaya, Jawa Timur. Pemkot Surabaya menekankan pentingnya konektivitas saluran air untuk mencegah banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya menekankan pentingnya pemilahan saluran air sesuai daya tampung dan konektivitas saluran agar aliran air tidak membebani pada satu titik tertentu sebagai upaya mencegah banjir.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan dengan adanya pemilahan saluran air, Pemkot Surabaya bisa menghitung beban atau intensitas air untuk mencegah timbulnya banjir di kawasan tersebut.

Baca Juga

"Harus terbagi, sehingga satu tempat harus tau kalau tempat ini mampu menampung berapa meter kubik," kata Eri, Jumat (26/8/2022).

Pernyataan Wali Kota Eri tersebut disampaikan setelah meninjau rencana pengerjaan saluran crossing di depan MalCito, saluran tengah Jalan Ahmad Yani di sisi selatan Taman Pelangi, pengerjaan saluran air di Jalan Ketintang Madya, pembuatan Bozem Jambangan (Kolam Renang Aquatic), pengerjaan rumah pompa Kebonsari Elveka, hingga rencana pengerjaan saluran air Jalan Ketintang.

"Jadi untuk menghilangkan banjir, yang posisinya ada di Injoko (Jalan Gayungsari Kebonsari) daerah Gayungsari, daerah Menanggal, itu aliran air tidak kami buang ke saluran Kebon Agung," kata Eri.

Dia menjelaskan ketika aliran air masuk ke kawasan Injokomaka aliran air dari kawasan Jalan Menanggal dan Gayungsari akan dialihkan ke saluran crossing yang berada di depan Mall Cito agar tidak membebani saluran Kebon Agung.

"Setelah itu di depan Cito ada crossing menuju ke arah Korem. Ada rumah pompa, melewati rel kereta api, sehingga itu yang kami buatkan saluran yang terkoneksi. Jadi nanti air yang dari Menanggal, Gayungsari, Injoko, tidak membebani yang ada di Kebon Agung," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement