REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kebahagiaan bagi orang-orang yang selalu bersyukur atas setiap anugerah dan ketetapan yang telah diberikan Allah SWT. Sebab seluruh kebaikan, kenikmatan, anugerah adalah berasal dari Allah SWT.
Hal ini Sebagaimana disampaikan putra Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz yaitu Habib Salim al Hafidz saat mengisi tabligh akbar Majelis Rasulullah SAW Madura di Pondok Pesantren Al Hamidiy Banyuanyar Pamekasan Madura, beberapa waktu lalu.
Dikutip Republika.co.id, Jumat (26/8/2022), dari kanal YouTube Al Wafa Tarim, Habib Salim mengatakan bahwa tidak ada kebaikan yang datang pada manusia kecuali sumber aslinya adalah dari Allah SWT.
Habib Salim mengajak setiap Muslim untuk menyadari bahwa setiap kenikmatan seperti nikmat mendengar, nikmat melihat, nikmat kesehatan, dan lainnya adalah dari Allah SWT.
Dan tidak ada seorang pun yang akan mampu menghitung nikmat yang telah Allah SWT berikan. Habib Salim mengatakan bahwa Allah SWT telah memberikan kenikmatan lahir dan batin. Karena itu wajib untuk mensyukuri setiap nikmat yang telah diberikan Allah SWT.
Habib Salim mengatakan ketika membaca lafaz tahmid, maka seorang hamba harus merasakan dan mengakui bahwa segala kenikmatan yang diterimanya adalah datang dari Allah SWT.
Bahkan menurut Habib Salim kesadaran mengucapkan tahmid bersyukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan sejatinya adalah sebuah nikmat yang baru yang wajib kembali untuk disyukuri.
Setiap mukmin harus menyadari bagaimana Allah SWT telah memberikan nikmat ketika berada di dalam kandungan ibu, ketika berada di alam arwah, ketika bayi.
Habib Salim mengatakan Allah SWT telah memberikan berbagai kenikmatan kepada manusia kendatipun manusia itu tidak memintanya, atau kendati pun manusia itu tidak melakukan sesuatu. Sebab Allah mencintai hamba-hambaNya.
"Kita yang telah diberi nikmat, diberi mata, kaki, tangan, mulut, coba kita pikir betapa banyak dan berapa sering kita bermaksiat dengan nikmat itu. Berapa banyak kita melanggar perintah Allah SWT dan kita sengaja melanggarnya sedang Allah SWT melihat kita dalam kondisi kita bermaksiat," kata Habib Salim.
Habib Salim mengatakan bahwa banyak orang yang tidak sadar telah berbuat kemaksiatan dengan nikmat yang telah diberikan Allah SWT.
"Coba pikir betapa jeleknya kita, kita bermaksiat dengan mata, mulut, telinga yang diberi Allah, betapa kurang ajarnya kita pada Allah SWT. Begitu banyak kemaksiatan dan tingkah jelek yang kita lakukan. Tapi apakah Allah ambil kembali nikmat itu dari kita? tidak diambil lagi oleh Allah SWT. Karena Allah SWT mencintai kita. Kalau Allah ngga cinta, kita tak akan diberi semua nikmat itu. Walaupun sudah kita banyak berbuat maksiat Allah SWT masih buka pintu lebar lebar untuk kita dekat padanya," katanya.
Karenanya Habib Salim mengajak untuk senantiasa bersyukur dan beristighfar atas kelalaian dan kemaksiatan yang telah dilakukan. Dia mengajak agar tidak berputus asa dalam mengharap rahmat dan ampunan Allah SWT. Sebab rahmat dan ampunan Allah SWT sangat besar.