REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban mengatakan banjir di Afghanistan menewaskan lebih dari 180 orang. Kelompok yang kini menguasai Afghanistan itu meminta bantuan internasional.
Banjir beberapa pekan terakhir menimbulkan kerusakan parah di provinsi-provinsi Afghanistan tengah dan timur. Air menenggelamkan ribuan rumah dan memperburuk krisis ekonomi dan kemanusiaan di negara itu.
"Emirat Islam Afghanistan tidak dapat menanggulangi banjir sendirian, kami meminta dunia, organisasi internasional dan negara-negara Islam untuk membantu kami," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dalam konferensi pers, Jumat (26/8/2022).
Mujahid mengatakan sudah 182 orang tewas dan 250 orang terluka akibat banjir pada bulan ini. Lebih dari 3.100 rumah hancur total dan ribuan ternak mati.