Sabtu 27 Aug 2022 08:38 WIB

Imam Brunei Minta Umat Islam tidak Ghibah Aib Orang

Umat Islam cenderung mengabaikan peringatan Nabi Muhammad SAW untuk tidak bergosip.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah sholat Jumat di Masjid Jame Asr Hassanil Bolkiah di Brunei Darussalam diperiksa sebelum masuk masjid, Jumat (29/5). Imam Brunei Minta Umat Islam tidak Ghibah Aib Orang
Foto: Borneo Bulletin/Rahwani Zahari
Jamaah sholat Jumat di Masjid Jame Asr Hassanil Bolkiah di Brunei Darussalam diperiksa sebelum masuk masjid, Jumat (29/5). Imam Brunei Minta Umat Islam tidak Ghibah Aib Orang

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR SERI BEGAWAN -- Otoritas agama Brunei Darussalam mendesak umat Islam untuk tidak dengan jahat mengekspos kesalahan atau rahasia orang lain.

Melansir Borneo Bulletin, dalam khutbah Jumat, imam masjid mengatakan umat Islam cenderung melupakan atau mengabaikan peringatan Nabi Muhammad SAW tentang bergosip tentang kesalahan orang lain. Ia menggarisbawahi tindakan itu dianggap ghibah.

Baca Juga

“Ada hal-hal yang tidak dapat dibuka atau disebarkan secara sewenang-wenang kepada orang lain seperti rahasia rumah tangga,” kata imam, menambahkan bahwa ada pengecualian seperti memperingatkan pihak berwenang untuk melakukan kesalahan, meminta bantuan untuk menghilangkan kesalahan atau mengungkap tindakan jahat atau tidak bermoral.

Imam masjid mengatakan ada orang yang menyalahgunakan media sosial serta tulisan, gambar, dan video untuk menyebarkan kesalahan orang lain. “Sebagai muslim yang beriman, kita harus menjunjung tinggi rasa hormat dan tidak bertujuan menyakiti orang lain, baik dalam sikap maupun percakapan. Jika kita melihat hal-hal yang memalukan dilakukan oleh seseorang secara diam-diam, kita tidak boleh menyebarkannya kepada orang lain melalui tulisan, gambar, atau video, tetapi menutupi kesalahannya dan memberi nasihat ketika sendirian atau di tempat pribadi.

Seseorang dikatakan mulia bukan karena dirinya sendiri, tetapi karena Allah SWT.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement