Sabtu 27 Aug 2022 12:09 WIB

Bareskrim Tanyai Putri Candrawathi Sambo dengan 80 pertanyaan

Dalam pemeriksaan, Putri menjelaskan bahwa dirinya adalah korban tindakan asusila.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo memberikan keterangan pers di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (26/8/2022). Polri belum menahan istri mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi karena pemeriksaan belum selesai dan akan dilanjutkan pemeriksaan kembali pada Rabu (31/8/2022). Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo memberikan keterangan pers di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (26/8/2022). Polri belum menahan istri mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi karena pemeriksaan belum selesai dan akan dilanjutkan pemeriksaan kembali pada Rabu (31/8/2022). Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kuasa Hukum Putri Candrawathi, Arman Hanis mengakui, jika kliennya ditanyai hampir 80 pertanyaan oleh penyidik Bareskrim Mabes Polri. Pemeriksaan Putri dilakukan pada Jumat (26/8) siang hingga Sabtu (27/8) pukul 01.00 WIB dini hari.

"Kurang lebih ada 80 pertanyaan," katanya di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu dini hari.

Dia menjelaskan, kliennya juga telah menjawab seluruh pertanyaan yang telah diajukan penyidik dalam berita acara pemeriksaan. Kata dia, Putri secara konsisten telah menjawab seluruh pertanyaan dalam BAP termasuk peran dan dugaan yang disangkakan.

"Berdasarkan klien kami dalam BAP, dugaan tersebut tidaklah akurat. Dan telah dijelaskan klien kami secara konstruktif kepada penyidik," katanya.

Dia mengatakan, dalam pemeriksaan Putri menjelaskan bahwa dirinya adalah korban tindakan asusila atau kekerasan seksual dalam perkara tersebut.

"Keterangan klien kami juga sudah dicatat oleh penyidik dalam BAP tersebut, sekaligus penjelasan kronologis kejadian yang terjadi di Magelang," ungkapnya.

Sebelumnya, penyidik Bareskrim Polri menghentikan sementara pemeriksaan Putri Candrawathi dan dilanjutkan kembali pada Rabu (31/8).

"Pemeriksaan malam ini dihentikan dulu karena sudah larut malam," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat malam.

Dia menjelaskan, alasan penghentian pemeriksaan untuk menjaga kesehatan Putri. Karena, pemeriksaan konfrontir yang dilaksanakan pada Rabu, 31 Agustus 2021 bersama sejumlah tersangka lainnya seperti RR, KM, dan RE.

Dalam kasus pembunuhan Brigadir J, Tim Khusus Polri telah menetapkan lima orang sebagai tersangka. Mereka antara lain Ferdy Sambo, istri Ferdy Sambo Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E, Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR, dan asisten rumah tangga Sambo Kuwat Maruf.

Mereka dijerat Pasal 340 subsidair Pasal 338 juncto Pasal 55 juncto Pasal 56 KUHP. Pasal 340 mengatur pidana terkait pembunuhan berencana dengan ancaman pidana hukuman mati, pidana penjara seumur hidup, atau penjara 20 tahun.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement