Sabtu 27 Aug 2022 20:20 WIB

Studi Tunjukkan Sebagian Besar Dunia akan Hadapi Panas Ekstrem pada 2100

Studi menemukan panas ekstrem dapat berkontribusi pada penyakit kronis

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Seorang wanita berlindung dari matahari dengan payung saat dia berjalan menyusuri Jembatan Westminster di London, Selasa, 19 Juli 2022. Studi menyatakan sebagian besar bagian dunia akan berada dalam cengkeraman panas ekstrem pada 2100. Ilustrasi.
Foto: AP/Frank Augstein
Seorang wanita berlindung dari matahari dengan payung saat dia berjalan menyusuri Jembatan Westminster di London, Selasa, 19 Juli 2022. Studi menyatakan sebagian besar bagian dunia akan berada dalam cengkeraman panas ekstrem pada 2100. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Penelitian dari jurnal Communications Earth and Environment menyatakan sebagian besar bagian dunia akan berada dalam cengkeraman panas ekstrem pada 2100. Kondisi ini mungkin terjadi bahkan saat dunia berhasil membatasi pemanasan global hingga dua derajat Celcius di atas tingkat pra-industri.

Perkiraan menunjukkan daerah tropis dan subtropis termasuk anak benua India, sebagian besar Semenanjung Arab, dan sub-Sahara Afrika akan mengalami suhu panas yang berbahaya hampir setiap hari sepanjang tahun pada akhir abad ini. Menurut laporan itu, daerah garis lintang tengah di seluruh dunia akan, setidaknya, mengalami gelombang panas yang intens setiap tahun.

Baca Juga

Contoh saja kota Chicago di Amerika Serikat, para peneliti memperkirakan peningkatan 16 kali lipat gelombang panas berbahaya pada akhir abad ini. “Panas ekstrem berkontribusi pada penyakit kronis dan dikaitkan dengan hilangnya waktu kerja di luar ruangan secara teratur, dan memiliki potensi untuk mengancam kelayakhunian petak besar permukaan bumi jika emisi gas rumah kaca tidak dibatasi," ujar laporan tersebut dikutip dari Anadolu Agency.

Kelompok paling rentan terhadap masalah kesehatan parah yang disebabkan oleh panas yang ekstrem adalah orang tua, orang miskin, dan pekerja luar ruangan. “Tanpa langkah-langkah adaptasi, ini akan sangat meningkatkan kejadian penyakit terkait panas dan mengurangi kapasitas kerja di luar ruangan di banyak daerah di mana pertanian subsisten penting,” kata studi tersebut.

sumber : https://www.aa.com.tr/en/environment/most-parts-of-world-will-face-extreme-heat-by-2100-study/2670146
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement