REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Sejalan dengan semangat kebangkitan UMKM dan percepatan transformasi digital dalam rangka mendukung program digitalisasi ekonomi Pemerintah, PT Bank Permata Tbk (PermataBank) bekerja sama dengan Indobarter Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) melakukan peluncuran dan sosialisasi program Digitalisasi dan Literasi keuangan kepada para pedagang pasar di tujuh pasar tradisional di kota Solo.
Kegiatan dilakukan antara lain di pasar Legi, Pasar Klewer, Pasar Gedhe, Pasar Jongke, Pasar Kadipiro, Pasar Ikan Balekambang, Pasar Nusukan dan Pasar Palur. Acara peluncuran dan sosialisasi program ini telah diluncurkan sejak 15 Agustus 2022 lalu bertempat di Pasar Klewer, Surakarta.
Rektor UNS Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum yang diwakili DEA Direktur Akademik dan Kemahasiswaan UNS - Dr. Sutanto, S.Si menyatakan kampus UNS hadir bukan hanya untuk mengajarkan bagaimana menyelesaikan ujian semesteran tapi juga membantu masyarakat menyelesaikan ujian kehidupan.
Dalam kegiatan ini para mahasiswa magang UNS selaku operator dan tenaga pemasar online akan membantu meningkatkan penjualan para pedagang pasar tradisional, melalui konsep Indobarter UNS yaitu mempertemukan penjual dan pembeli secara online melalui WhatsApp for Business.
Melalui program ini mahasiswa UNS dapat memperoleh akses langsung ke dunia usaha dan industri keuangan untuk memperkaya portofolio pembelajaran melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dengan terjun langsung ke masyarakat dan sekotr riil di pasar-pasar tradisional di kota Solo.
Mahasiswa juga dapat membuat jurnal ilmiah, sebagai sebuah standarisasi model bisnis dan operasional digitalisasi dan literasi keuangan bagi para pedagang pasar tradisional yang dapat diterapkan di pasar-pasar tradisional di seluruh Indonesia.
Dhien Tjahajani, Direktur Hukum dan Kepatuhan PermataBank dalam keterangan tertulisnya menjelaskan, sinergi dan kolaborasi ini merupakan bentuk komitmen PermataBank dalam menghadirkan produk dan jasa perbankan guna membantu masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan usaha di berbagai wilayah di Indonesia. "Program ini bertujuan untuk membangun ekosistem digital dan inklusi keuangan sejalan dengan misi kami untuk membuat perubahan yang berarti bagi masyarakat dalam meningkatkan literasi keuangan terutama bagi mereka yang belum mendapatkan akses perbankan formal,” katanya.
Para pedagang pasar tradisional juga diperkenalkan teknologi perbankan melalui PermataQR yaitu layanan QRIS (Quick Response Indonesia Standart) PermataBank. Sekaligus memberikan akses pintu masuk mendapatkan bantuan permodalan baik dari Indobarter (dana modal usaha bergulir dana hibah UPZDK PermataBank Syariah) maupun akses pendanaan modal usaha melalui perbankan daerah (BPR / Bank Umum) di lokasi sekitar para pedagang pasar tersebut berada.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia wilayah Solo, Nugroho Joko Prastowo, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas sinergi PermataBank dan Indobarter UNS dalam menginisiasi dan mendorong pemanfaatan pemasaran secara online dan telah dilengkapi dengan platform pembayaran secara nontunai dengan QRIS. “Langkah ini merupakah contoh riil program digitalisasi UMKM, khususnya bagi pedagang pasar tradisional, agar dapat naik kelas. Selain memudahkan dan meningkatkan penjualan, digitalisasi juga membantu pencatatan transaksi keuangan yang selanjutnya memudahkan dalam mengakses permodalan untuk pengembangan usaha.
Harapannya model digitalisasi ini dapat terus dikembangan dan direplikasi untuk cakupan wilayah yang lebih luas lagi agar manfaat yang tercipta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para pedagang menjadi lebih terasa.
Kepala OJK Solo Eko Yunianto, dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya dan mendukung program digitalisasi kepada pedagang pasar di kota Surakarta. Ini sebagai wujud sinergi dan kolaborasi antara PermataBank, Pemerintah Kota, dan UNS. Hal ini sejalan dengan kebijakan OJK dalam mempercepat pelaksanaan transformasi digital di sektor keuangan terfokus pada dua hal strategis, yaitu memberikan layanan dan produk yang cepat, murah, dan kompetitif kepada masyarakat dan pelaku UMKM.