REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kaum muda memiliki peran penting dalam mengisi kemerdekaan. Namun, dalam berjuang tak sedikit kaum muda yang justru kehilangan arah, apalagi di era globalisasi sekarang ini. Karena itu, mereka membutuhkan nasihat dari para ulama seperti pada zaman kemerdekaan dulu.
Buku berjudul “Hidup Seringkali Tidak Baik Baik Saja, Tapi Kita Bisa Menghadapinya” ini diterjemahkan dari kitab Izhatun Nasyi’in karya Syekh Musthafa al-Ghalayain (1885-1944 M). Syekh Musthafa adalah salah seorang ulama, wartawan, dan sastrawan dunia yang memilki cukup pengaruh di Indonesia.
Syekh Musthafa al-Ghalayain adalah seorang ulama Lebanon yang lahir di Beirut pda 1885 M dan wafat paada 1944 M. Nama lengkapnya adalah Syekh Musthafa bin Muhammad bin Salim bin Muhyidin bin Musthafa al-Ghalayain.
Dia menempuh pendidikan tinggi di Universitas Al-Azhar, Mesir. Selama di sana, dia berguru kepada seorang ulama yang berpengaruh di dunia, Syekh Muhammad Abduh (1849-1905 M). Pemikiran Syekh Musthafa banyak dipengaruhi gurunya ini. Hal itu tergambar dalam kitab ini.