Ahad 28 Aug 2022 12:41 WIB

Ribuan Orang di Kota Bogor Arak Bendera Merah Putih Raksasa

Kirab Merah Putih sempat vakum selama dua tahun karna pandemi Covid-19.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ribuan Orang di Kota Bogor Arak Bendera Merah Putih Raksasa (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Ribuan Orang di Kota Bogor Arak Bendera Merah Putih Raksasa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR --  Ribuan orang mengarak bendera merah putih sepanjang 100 meter di Kota Bogor pada Ahad (28/8). Bendera tersebut diarak mulai dari Balai Kota Bogor, hingga ke Pusdikzi Kodiklat TNI AD di Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Kirab Merah Putih ini menjadi agenda terakhir dalam Festival Merah Putih (FMP) 2022, yang digelar sepanjang Agustus 2022. Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia. Selain melibatkan masyarakat, Kirab Merah Putih ini juga diikuti oleh Wali Kota Bogor Bima Arya, dan unsur Forkopimda Kota Bogor.

Baca Juga

Ketua Panitia FMP 2022, Irwan S. Widjaja mengatakan, Kirab Merah Putih sempat vakum selama dua tahun karna pandemi Covid-19. Namun tahun ini dapat terlaksana.

“Alhamdulillah tahun 2022 ini kita laksanakan kembali (kirab merah putih). Dengan dipimpin Jajaran Forkopimda, TNI-Polri, Komunitas, Ormas dan Masyarakat Umum, Sang Merah Putih raksasa berukuran 100 x 6 meter diarak dari Balaikota Bogor menuju Pusdikzi,” kata Irwan kepada Republika, Ahad (28/8).

Selain mengarak bendera raksasa yang diperkirakan melibatkan ribuan orang itu, penutupan FMP 2022 juga menghadirkan perform drumband, pertunjukan kesenian Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), hingga parade formasi di Pusdikzi.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengatakan kegiatan Kirab Merah Putih ini merupakan kegiatan kebanggaan. Dengan tagline dari Bogor untuk Indonesia.

Selama Agustus 2022, berbagai rangkaian kegiatan telah dilaksanakan pada event FMP tahun ini. Diantaranya memerahputihkan Kota Bogor dengan pemasangan umbul-umbul di sekitaran Kota Bogor, menghias Lawang Salapan, memerahputihkan Bendung Katulampa, pengibaran dan penurunan Bendera di Tugu Kujang selama satu bulan penuh, Doa Bersama Lintas Agama, Festival Produk Lokal Bogor, Jagotret (jalan, gowes dan motret) serta Donor Darah.

Di samping itu, menurut Bima Arya, kegiatan memerahputihkan Kota Bogor selama sebulan penuh merupakan simbol dari kebersamaan agar Kota Bogor tetap on the track di tengah. Kota Bogor tetap Pancasila dan NKRI. Jangan sampai ditarik ke kanan ataupun ke kiri.

“Ini juga edukasi untuk nasionalisme. Simbolnya sarat dnegan nilai nilai ketika kita mengerek bendera dari Balai Kota ke titik ini. Karena mengerek yang di bawahnya berawarna warni. Ada TNI Polri, partainya beda beda. Saya PAN, Kang Atang (Ketua DPRD Kota Bogor) PKS, semuanya sama di bawah merah putih,” pungkasnya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement