REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Maybank Indonesia (Maybank Indonesia atau Bank) bersama Grup Maybank menggelar acara Hari Keberlanjutan yang merupakan ajang pertama yang digelar baik oleh Grup Maybank maupun Maybank Indonesia. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong praktik keberlanjutan kepada peserta dan mitra Bank sekaligus menjadi sebuah dukungan bagi masyarakat Bali yang terdampak pandemi.
Hari Keberlanjutan diselenggarakan sebagai bagian dari Maybank Marathon 2022 di Bali. Ajang ini menunjukkan niat Grup Maybank untuk menjadi pemimpin LST (Lingkungan, Sosial, Tata Kelola) di tingkat regional pada tahun 2025 sejalan dengan Kerangka Kerja Keberlanjutan Grup Maybank dan misinya “Humanising Financial Services”.
Hari Keberlanjutan juga memperkuat komitmen Grup Maybank untuk melakukan kegiatan bisnis yang berkelanjutan berdasarkan prinsip-prinsip LST yang sehat selaras dengan rencana Grup yang bertajuk “M25”.
Group President & Chief Executive Officer Maybank Dato’ Khairussaleh Ramli, mengatakan Grup Maybank berkomitmen penuh untuk mendorong praktik bisnis yang berkelanjutan di kawasan tersebut, termasuk mempromosikan keuangan berkelanjutan.
“Sejalan dengan komitmen kami untuk menjadi pemimpin LST di tingkat regional, sebagaimana diuraikan dalam Rencana M25 kami, kami ingin mempromosikan dan menerapkan praktik keberlanjutan yang baik di seluruh lini operasi kami. Kami berupaya menjadikan setiap kegiatan sebagai sarana pendidikan dan peningkatan kesadaran akan keberlanjutan dengan menanamkan unsur-unsur keberlanjutan baik dalam bisnis maupun kehidupan sehari-hari. Hari Keberlanjutan menunjukkan komitmen kami untuk keberlanjutan kepada masyarakat Bali pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya,” ujarnya.
Grup Maybank meluncurkan Kerangka Produk Berkelanjutan (KPB) baru di Hari Keberlanjutan. KPB tersebut bertujuan untuk mendorong pengembangan produk hijau, sosial, dan berkelanjutan, serta mendukung komitmen Grup untuk “Memobilisasi RM50 miliar dalam Keuangan Berkelanjutan pada tahun 2025”. KPB akan diterapkan di seluruh Grup di seluruh produk syariah dan konvensional efektif 1 September 2022.
Sejalan dengan berbagai praktik terbaik yang diadopsi oleh rekan-rekan global, KPB mencakup produk yang ditawarkan di bawah pinjaman korporasi, pasar modal utang dan ekuitas, pembiayaan perdagangan, pembiayaan ritel, asuransi, manajemen aset dan kekayaan, derivatif dan deposito.
Dengan adanya KPB, tim bisnis Maybank memiliki kejelasan dalam mengembangkan produk hijau, sosial dan berkelanjutan dengan melihat tujuan penggunaan hasil dari produk atau solusi yang ditawarkan, dan apakah memenuhi standar berkelanjutan Grup sepanjang siklus hidupnya.
KPB berlaku untuk semua produk dan layanan keuangan yang mengintegrasikan kriteria LST ke dalam keputusan bisnis atau investasi untuk menghasilkan hasil pembangunan berkelanjutan atau berkontribusi positif terhadap pencapaian tujuan Perjanjian Paris dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Implementasi KPB dimulai saat Grup Maybank hampir mencapai titik tengah dari target pembiayaan berkelanjutan RM 50 miliar pada tahun 2025. Grup Maybank telah menggelontorkan lebih dari 13,6 miliar ringgit Malaysia (RM) dalam keuangan berkelanjutan di Tahun Anggaran 2021 dan RM 10,3 miliar pada 30 Juni 2022.
Lebih dari 80 persen pembiayaan berkelanjutan di Semester I Tahun Anggaran 2022 yang dimobilisasi berasal dari Malaysia dan Singapura, dengan sebagian besar pembiayaan korporasi ditujukan untuk sektor properti, infrastruktur, dan energi
terbarukan.
Selain komitmen untuk keuangan berkelanjutan, Grup Maybank juga berkomitmen untuk meningkatkan kehidupan 1 juta rumah tangga di ASEAN pada tahun 2025. Hingga saat ini, upaya tersebut telah menjangkau 718.704 rumah tangga.
Pencapaian tersebut adalah hasil dari programprogram tanggung jawab sosial Maybank Foundation seperti program Reach Independence and Sustainable Entrepreneurship (R.I.S.E.), dan Maybank Women Eco-Weavers (MWEW) yang telah menjangkau 48.891 penerima manfaat.
Inisiatif zakat Maybank telah berdampak pada lebih dari 52.840 penerima manfaat melalui program seperti Program Air Bersih dan Filter Air yang dijalankan oleh Etiqa, unit asuransi dan Takaful di bawah Grup Maybank. Etiqa telah mencatat 361.512 penerima manfaat. Grup Maybank melalui pembiayaan kepemilikan rumah dan kendaraan juga telah memberikan manfaat bagi 255.461 pelanggannya yang kurang mampu.
Untuk komitmen keberlanjutan ketiganya, Grup Maybank menargetkan tercapainya posisi netral karbon untuk emisi lingkup 1 dan 2 pada tahun 2030 dan posisi emisi karbon nol bersih pada tahun 2050. Grup Maybank telah berhasil mengurangi 41.1 persen dari emisi Lingkup 1 dan 2 terhadap baseline 2019 dibandingkan dengan target pengurangan 40 persen untuk Tahun Anggaran 2022, dengan dimulainya Sertifikat Energi Terbarukan Malaysia dan peluncuran berbagai program efisiensi energi.
“Kami berupaya keras di dalam Grup dan dengan pemasok/vendor eksternal kami untuk lebih mempercepat upaya keberlanjutan kami dan meminimalkan dampak lingkungan dari operasi kami di seluruh rantai nilai. Selain itu, kami berkomitmen untuk menurunkan emisi yang dibiayai dari portofolio bisnis kami,” jelas Dato’ Khairussaleh.
“Untuk itu, kami telah menetapkan garis acuan emisi pembiayaan terkait Lingkup 3 dan mulai merancang kerangka strategi transisi yang akan membentuk portofolio bisnis kami di masa depan dan target pengurangan emisi pembiayaan terkait
dengan jadwal—bank pertama di Malaysia yang melakukannya.”
Komitmen akhir Grup Maybank adalah untuk mencapai 1 juta jam per tahun untuk keberlanjutan dan memberikan 1.000 hasil terkait SDG yang signifikan pada tahun 2025. Pencapaian target tersebut didorong oleh kegiatan utama yang berpusat pada tema Keberlanjutan Tenaga Kerja, Bisnis Pendukung, Transparansi dan Tata Kelola, Memberdayakan Tenaga Kerja kami dan Membangkitkan Masyarakat.
Grup telah mencapai 2.485.006 jam keberlanjutan dengan memberdayakan karyawannya untuk berbuat baik melalui Cuti Sukarela dan Cuti Berkelanjutan sebulan per tahun
bagi mereka yang ingin memulai proyek jangka panjang.
Direktur Keuangan Maybank Indonesia Thilagavathy Nadason menyampaikan komitmen Maybank Indonesia dalam menjalankan praktik keberlanjutan sejalan dengan regulasi pemerintah dan strategi M25. “Kami berupaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi karyawan dan komunitas. Kami mampu mencatat pencapaian penting, antara lain meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pembayaran pajak dan program bantuan finansial, mengakselerasi penyediaan layanan digital, mendukung pengembangan sumber daya manusia, meningkatkan penyaluran kredit berwawasan lingkungan, serta melanjutkan penerapan green office ke dalam operasional Bank.”
Thilagavathy juga mengungkapkan tantangan penerapan praktik keberlanjutan di Indonesia adalah masih terbatasnya sumber daya manusia dan talenta yang terampil dalam bidang keberlanjutan serta perlunya peningkatan kesadaran terhadap isu keberlanjutan. Untuk menjawab hal tersebut ia menyampaikan perlunya program peningkatan kapasitas kepada para pemangku kepentingan.
Hari Keberlanjutan yang dilaksanakan di Taman Bhagawan, Bali, menunjukkan dampak dari program-program keberlanjutan kunci dari Grup Maybank. Turut hadir untuk merayakan Hari Keberlanjutan adalah para penerima manfaat dari program keberlanjutan Grup Maybank, antara lain, perwakilan sekolah penerima bantuan yang berlokasi di sekitar rute Marathon, penyandang disabilitas peserta program R.I.S.E. dan penenun perempuan peserta program Maybank Women EcoWeavers.