Senin 29 Aug 2022 07:48 WIB

Satu Kasus Meninggal Covid-19 di Sulut Belum Divaksin

Akumulasi kasus kematian saat ini, yaitu sebanyak 1.180 orang.

Pekerja membuat lubang makam untuk jenazah kasus Covid-19 di TPU khusus COVID-19 di Jombang, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (23/2/2022). (Ilustrasi)
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Pekerja membuat lubang makam untuk jenazah kasus Covid-19 di TPU khusus COVID-19 di Jombang, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (23/2/2022). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO--Satu kasus warga yang meninggal di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) berasal dari Kota Kotamobagu dilaporkan belum divaksinasi Covid-19.

"Kasus meninggal tersebut adalah perempuan 57 tahun, komorbid/komplikasi, yaitu syok septik, pascaoperasi (suspek) kanker lambung, anemia. Status vaksinasinya belum divaksin," kata Jubir Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulut dr Gysje Pontororing MSc PH, di Manado, Ahad (28/8/2022).

Baca Juga

Satgas Covid-19, katanya lagi, terus berharap warga disiplin menerapkan protokol kesehatan. Termasuk melakukan vaksinasi dosis pertama, kedua, serta ketiga atau booster.

Satu kasus meninggal yang dilaporkan tersebut melengkapi akumulasi kasus kematian saat ini, yaitu sebanyak 1.180 orang. Angka kematian akibat Covid-19 sebesar 2,27 persen. Akumulasi warga Sulut yang terkonfirmasi positif meningkat menjadi 51.967 orang, setelah tambahan sebanyak 30 kasus baru.

Kasus baru terbanyak berasal dari Kota Manado yaitu 17 orang, disusul Kota Tomohon (enam orang), Kabupaten Minahasa dan Minahasa Utara masing-masing dua orang, Kota Kotamobagu, Kabupaten Minahasa Tenggara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan masing-masing satu orang.

Dia menambahkan, angka kesembuhan mencapai 96,99 persen atau sebanyak 50.405 orang, sementara warga yang dirawat di rumah-rumah sakit rujukan sebanyak 382 orang atau sebesar 0,73 persen.

"Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bersama dengan pemerintah kabupaten dan kota berupaya optimal meningkatkan cakupan vaksinasi di masyarakat. Mari bagi yang belum divaksin segera mendatangi fasilitas layanan kesehatan yang menyediakan vaksinasi Covid-19," katanya pula.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement