Senin 29 Aug 2022 08:21 WIB

Tambak Pemberdayaan BMH-YBM PLN di Kendal Panen dengan Hasil Lebih Baik

Total panen ikan bandeng 235 kg dan harga per ekor adalah Rp 23 ribu. 

Tambak pemberdayaan sinergi  BMH dan YBM PLN di Kendal, Jawa Tengah, berhasil  meraih hasil panen lebih baik dari sebelumnya. Tambak itu dipanen pada Ahad (28/8/2022).
Foto: Dok BMH
Tambak pemberdayaan sinergi BMH dan YBM PLN di Kendal, Jawa Tengah, berhasil meraih hasil panen lebih baik dari sebelumnya. Tambak itu dipanen pada Ahad (28/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, KENDAL -- Sinergi program pemberdayaan pesantren antara BMH-YBM PLN dan Yayasan Al-Furqon Kendal berjalan sukses. Pada Ahad (28/8/2022), tambak itu mulai dipanen dengan hasil ikan yang lebih baik dari sebelumnya.

"Alhamdulillah, BMH bersama mitra, hari ini melakukan panen ikan bandeng. Usia panen sudah mulai pendek dan bobot yang dipanen sudah mulai kelihatan besar. Perjalanan setengah dekade menjadikan kemampuan pengelolaan tambak terus meningkat juga. Panen sekarang bisa sampai bobot 235 kg dan harga perekor adalah Rp  23 ribu," terang Kordinator BMH Gerai Kendal, Hendy Aditia dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (28/8/2022).

"Harapan kami, tambak ini dapat terus meningkat produktivitasnya sehingga target dapat mendorong kemandirian pesantren segera dapat kita wujudkan," imbuh Hendy.

Sejauh ini tambak yang berada di Dusun Gubugsari, Desa Gempolsewu, Kecamatan Rowowsan, Kendal, Jawa Tengah  itu telah memberdayakan lima orang warga sekitar pesantren. Mereka adalah keluarga dhuafa korban PHK.

"Artinya semakin maju tambak ini semakin banyak warga bisa terlibat dalam pemberdayaan. Pada saat yang sama kemandirian ekonomi pesantren juga dapat kita konkretkan. Tentu saja kita juga berharap ada sentuhan teknologi, sehingga bisa lebih efektif dan efisien dalam pengelolaan dengan hasil yang jauh lebih baik," ujar Hendy.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement