REPUBLIKA.CO.ID, LUANDA - Angola menggelar pemakaman mantan pemimpin Jose Eduardo dos Santos (79 tahun), Ahad (28/8/2022) waktu setempat. Dos Santos meninggal di Spanyol pada 8 Juli namun pemakamannya ditunda karena permintaan keluarga untuk autopsi.
Pemakamannya berlangsung beberapa hari setelah Angola menggelar pemilihan umum. Dos Santos dan keluarganya mendominasi politik Angola selama 38 tahun. Ia memerintah hingga 2017. Partainya yang dulunya Marxis, Gerakan Rakyat untuk Pembebasan Angola (MPLA) tampaknya pasti akan memenangkan pemilihan Rabu.
Pemerintahannya ditandai dengan perang saudara selama 27 tahun melawan pemberontak yang didukung AS dari National Union for the Total Independence of Angola (UNITA), yang ia kalahkan pada 2002.
"Hari ini kami memberikan penghormatan kepada mantan presiden atas kontribusi yang dia berikan kepada bangsa sebagai Arsitek Perdamaian," kata Menteri Sosial Carolina Cerqueira.
Para kepala negara dan menteri senior dari seluruh benua, serta presiden mantan penguasa kolonial Angola, Portugal, Marcelo Rebelo de Sousa, hadir. Kehadiran VIP asing memungkinkan pihak berwenang untuk berusaha mencegah kemungkinan protes atas hasil sementara yang disengketakan, yang memberi MPLA dan Presiden Joao Lourenco mayoritas 51 persen sementara UNITA, sekarang kelompok oposisi utama, mendapat 44,5 persen.