Senin 29 Aug 2022 11:45 WIB

Rayakan Kemerdekaan, Dompet Dhuafa Gelar Gebyar Budaya Nusantara

Gebyar Budaya Nusantara memadukan semangat berbudaya berbagai elemen masyarakat

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Gita Amanda
Logo Dompet Dhuafa
Logo Dompet Dhuafa

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dompet Dhuafa bersama Kampung Silat Jampang dan Sanggar Suluk Nusantara menggelar "Gebyar Budaya Nusantara" pada Sabtu (27/8). Gelaran yang bertempat di Aula Masjid Al Madinah, kawasan pemberdayaan berbasis wakaf Zona Madina, gelaran berlangsung meriah.

Dalam rangka memeriahkan dan mengisi perayaan HUT 77 Tahun kemerdekaan Republik Indonesia, pembukaan dilakukan oleh Karawitan Sanggar Budaya Suluk Nusantara yang diselingi goro-goro Punokawan. Kemudian disusul dengan atraksi silat dari Kampung Silat Jampang dan Pentas Puisi insan Dompet Dhuafa.

Baca Juga

Hadir dalam kesempatan itu, Inisiator serta Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa sekaligus Pembina Suluk Nusantara, yaitu Parni Hadi, Pendiri dan Ketua Oke Oce Indonesia Prof Indra Cahya Uno, Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika Rahmad Riyadi, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor Deni Humaedi, Pimpinan Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Rameni, Kepala Desa Jampang Wawan Hermawan, dan masih banyak pihak lain yang datang turut memeriahkan.

Keanekaragaman budaya yang tersaji dalam Gebyar Budaya Nusantara menjadi simbol kemajemukan Indonesia. Perpaduan Budaya Jawa, Sunda, Betawi yang tersaji, merepresentasikan Dompet Dhuafa sebagai Lembaga yang Rahmatan lil Alamin.

Selain itu, gelaran tersebut juga memadukan semangat berbudaya berbagai elemen masyarakat. Pasalnya dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia larut dalam semangat menyajikan ragam budaya bangsa. Semua berpadu sebagai putra-putri bangsa yang bangga akan budayanya.

"Saya mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya Gebyar Budaya Nusantara dari Dompet Dhuafa. Kemudian adanya penandatanganan MoU antara Dompet Dhuafa dan OK OCE terkait pengembangan Desa Wisata dan UMKM," ujar Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, dalam sambutannya melalui video.

Budaya merupakan sebuah kunci. Sehingga keragaman budaya bangsa tidak hilang tergerus arus globalisasi dan modernisasi yang semakin tak terkendali.

Selain itu, pariwisata budaya diharapkan dapat memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat yang lebih besar lagi. Sandiaga mengajak seluruh pihak untuk menjaga dan mengelola budaya. Karena dengan budaya nusantara yang lestari, maka ekonomi akan bangkit kembali.

Senada dengan Sandiaga Uno, Parni Hadi selaku Inisiator dan Ketua Pembina Yayasan Dompet Dhuafa Republika turut bersemangat dalam upaya merawat budaya bangsa. Di tengah sajian para penampil di Gebyar Budaya Nusantara, Parni Hadi menyuntikkan semangat kepada seluruh insan yang hadir.

"Inilah Indonesia yang saya cita-citakan. Saya merasa senang dan bersyukur hari ini. Mari menjadi modern dan berbudaya. Merdeka," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement